“Prestasi Bukan Sensasi”
Oleh : Hamimah ( XII/IPS)Kitatau bahwa sekarang adalah dunia tegnologi. bahkan tegnoligi seakan menjadi kebutuhan pokok bagi setiap kalangan apalagi dikalangan remaja dan sedah menyebar luas kealangasn siswa contohnya saja dalam penggunaan Facebook, BBM, Bigo Live dan media social lainnya.
Saya yakin bahwa temen-temen semua pasti sama-sama tau energi positif dan energi negatif dalam menerapkan Medsos, Namun saya berani mengatakan bahwa dampak positif dan negatif lebih cenderung dan unggul di negatifnya “tanpa disadari” contoh kongkritnya adalah tidak jarang seorang perempuan mengenakan pakaian sexy dan membuka hijabnya hanya untuk mencari sensasi, agar ia dipuji oleh banyak kalangan, terkadang seorang perempuan tidak berfikir rasional saat ia ingin dipuji seseorang sehingga dengan berbagai macam cara ia tempuh “tanpa berfikir panjang” , sampai mereka lupa akan kodratnya sebagai seorang wanita muslimah. Bukankah wanita muslimah mempunyai teladan hebat yang tak pernah terhapus dari zaman ke zaman seperti halnya Siti Aisyah yang dengan kecerdasanya mampu enghafal banyak hadist, seperti “Siti Khatijah” yang dengan kepiawaiannya dan dengan kerja kerasnya dia sehingga terkenal dengan kebehasilan dalam dunia perniagaan sampai-sampai dijuluki “Ratu Quraisy”.
Itu yang menjadi pertanyaan buming sekarang,. Kenapa remaja-remaja muslim lebih memilih gaya artis-artis ngetop seperti Make Up disekolah layaknya “sisi” di sinetron GGS, ini mejadi boomerang bagi penerus bangsa khususnya yang masih ditingkat pendidikan “sekarang” seolah-olah hanyalah formalitas saja, Namun pada hakikatnya kita bisa menjadi agen perubahan, dari semua pernyataan itu tidak ada angkah lain kecuali mengubah cara berfikir, sudut pandang sehingga mampu berfikir cerdas dan mampu melihat keadaan bukan dengan sebelah mata. Ukirlah prestasi setinggi mungkin karena orang-orang hebat yang namanya tak terhapus oleh zaman, kita harus terkenal didepan publik dengan prestasi bukan dengan sensasinya.-
comment 0 komentar