ANDAI AKU JADI ENTERPRENUER - Tempat Berbagi Ilmu

ANDAI AKU JADI ENTERPRENUER

ANDAI AKU JADI ENTERPRENUER

Ras Madura menurut Mien Ahmad Rifa'i dalam bukunya”Manusia Madura” menyebutkan bahwa orang Madura mempunyai gen yang unik, dimana dengan kondisi geografis yang tropis menjadikan orang Madura dimata orang tergambar dengan sosok yang angkuh, pekerja keras, dan taat beragama. Hal tersebut terbukti saat ini ketika kita jalan-jalan ke kota-kota besar terutama surabaya telah banyak dihuni oleh orang-orang asli madura dan tak jarang juga di antara mereka telah banyak yang sukses menjadi pangusaha walaupun tanpa dibekali pengetahuan tentang sistem dan menejemen bisnis yang sistematis. Akan tetapi kita tidak boleh berbangga diri dulu, karena seperti yang kita lihat sendiri saat ini perkembangan dalam berbagai sektor terutama dalam sektor bisnis telah begitu maju terutama di negara-negara tetangga. Sedangkan kita sebagai negara berkembang yang sampai saat ini belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Menurut pakar ekonomi Islam Syafi’i Antonio, prosentase enterprenuer di Indonesia masih 1,5% dari seluruh penduduk, hal itu membuktikan betapa minat bangsa kita begitu kecil untuk berwiraswasta.. Hal ini dikarenakan Wrong Mindset orang Indonesia terhadap bisnis. Kebanyakan orang menganggap menjadi pegawai negeri lebih mapan dan terhormat dari pada menjadi pebisnis atau pedagang, padahal masalah omset menjadi pebisnis tidak kalah dari pegawai negeri, memang tidak berpenghasilan tetap, tetapi tetap berpenghasilan.
Saat ini apa yang saya lakukan mungkin bagi sebagian atau bahkan mayoritas anak muda gengsi melakukannya. Berbaur dengan bau tidak sedap tiap hari dengan membersihkan kandang ayam petelur milik saya. Tapi jangan kalian ragukan bahwa pendapatan saya cukup untuk membiayai bapak dan ibu yang telah renta serta ke delapan adik dan nenek serta seorang bibik. Sejak kecil saya telah berfikir untuk tidak merepotkan orang tua dan semakin saya sadar sebagai anak tertua dari sembilan saudara saya berjanji untuk tidak akan menggantungkan hidup terhadap orang tua. Segala profesi telah saya tekuni. Pernah pada waktu umur 10 tahun saya menjadi tukang jual es keliling, hingga saat ini apa yang saya dapat adalah buah dari hasil kerja keras saya. Namun dengan pencapaian saya saat ini masih merupakan titik awal saya menuju masa depan, karena segala sesuatunya masih berjalan secara tradisional hal tersebut karena keterbatasan modal ditambah menejemen yang masih jauh di bawah profesional. Saya berharap suatu saat nanti usaha ayam saya bisa menggurita, bahkan menjadi distributor ayam terbesar di madura, amin.
                                                                                                Siful Bahri