RencanaPelaksanaan Pembelajaran Sejarah kebudayaan islam - Tempat Berbagi Ilmu

RencanaPelaksanaan Pembelajaran Sejarah kebudayaan islam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)_ Kurikulum 2013
Nama Sekolah / Madrasah          : Madrasah ALiyah
Mata Pelajaran                 : Sejarah kebudayaan islam( SKI)
Kelas / SMT                                       : X / Ganjil
Materi Pokok                                    : 1.1 Isi Pokok Al-Qur’an
Alokasi Waktu                                  : 30x1

A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1: Menerima dan mengamankan ajaran yang di anut
KI-2: Menghayati dan mengamankan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,toleran,damai), santun, responsif dan Pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam peegaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan , teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenrgaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak, terkait dengan pengembangan dari yang di pelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar dan indikator
1. Menyakini kebenaran nilai-nilai terdapat pada pokok pokok isi Al-Qur’an (KD pda KI-1)
2. Menunjukkan perilaku yang menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber hokum dalam kehidupan sehari hari (KD pada KI-2)
3. Memahami pokok pokok isi Al-Qur’an (KD pada KI-3)
4. Memaparkan pokok pokok ajaran Al-Qur’an beserta contoh contohnya dalam ayat (KD pada KI-4)
   Indikator: 1. Peserta didik meyakini Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
                       2. Peserta didik terbiasa bersikap berpegang teguh dalam mengamalkan
 Al-Qur’an
                      3. Menjelaskan isi Al-Qur’an
C. Tujuan Pembelajaran
         Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomonikasi siswa di harapkan ; siswa dapat menjabaarkan kelebihan Al-Quran sebagai mukjizat, siswa dapat menjabarkan isi kandungan yang terdapat dalam Al-Quran.
D. Materi Pembelajaran (rincian dari materi pokok)
PERKEMBANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MEKKAH
Pengantar
                Nabi muhammad dilahirkan dalam keluarga bani hasyim dimekah pada hari senin,tanggal 09 rabi’ul awal,pada permulaan tahun dari peristiwa gajah.maka tahun itu dikenal dengan tahun gajah.
                Nabi muhammad adalah anggota bani hasyim,suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku quraisy.kabilah ini memengang jabatan siqayah.nabi muhammad lahir dari keluarga terhormat yang relatif miskin.ayahnya bernama abdullah anak abdulmuthalif,seorang kepala suku quraisy yang besar pengaruhnya.ibu adalah aminah binti wahaf dari bani zuhrah.muhammad saw nabi terahir ini dilahirkan dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia setelah menikahi aminah.












PEMBAHASAN
A.            Kenabian
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, beliau sering berkhalwat di goa Hira. Pada malam ke - 21 Ramadhan, beliau didatangi malaikat jibril dan Jibril pun berkata “ bacalah” beliau menjawab “ saya tidak bisa membaca”  jibril mengulang perintah ini tiga  kali kemudian turun surat Al – Alaq ayat 1 sampai 5.
Setelah itu, Rasulullah kembali ke rumah dan memrintahkan kepada Khadijah untuk menyelimutinya.Beberpa hari kemudian beliau kembali ke goa Hira untuk melanjutkan ibadahnya. Datanglah malaikat jibril di tengah lembah sambil duduk di kursi anatara langit dan bumi lalu turunlah Surat Al – Muddatstsir ayat 1 sampai 5. Setelah itu, Khadijah, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah masuk islam,dan  Nabi Muhammad mulaiberdakwah secara sembunyi – sembunyi (Sirriyah).
2.      Dakwah Secara Terang – terangan (Jahriyah)
Setelah Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi – sembunyi selama 3 tahun,Allah SWT kemudian menurunkan surat Al Hijr ayat 94. Setelah menerima wahyu tersebut mulailah beliau melakukan dakwahnya secara terang – terangan.
Nabi Muhammad memulai dakwahnya secara terang – terangan dengan mengumpulkan suku Quraisy di bukit Shafa. Namun, ketika beliau menyampaikan dakwahnya, Abu Lahab justru mencela beliau, sehingga turun surat Al – Lahab.
Penyiksaan terhadap kaum muslim semakin bertambah, setelah Nabi mulai berdakwah secara terang – terangan. Sebagaimana penyiksaan kepada Yasir, Sumaiyah yang merupakan wanita pertama dalam islam yang mati syahid dan Ammar putra mereka juga mati syahid. Serta Bilal bin Rabbah yang disiksa oleh Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal dengan meletakkan batu besar di atas dadanya yang kemudian dimerdekakan oleh Abu Bakar.
Hikmah dari penyiksaan ini, Rasulullah melarang mereka mengumumkan keIslamannya, meskipun beliau tetap berdakwah secara terang – terangan dan mendapat siksa dari kaum kafir Quraisy.
3.      Keislaman Umar bin Khattab
Keislaman Umar bin Khattab merupakan kemenagan kaum muslimin karena dengan masuknya Umar bin Khattab ke agama Islam maka akan menambah kekuatan kaum muslimin. Rasulullah menjulukinya dengan "al – Faruq".

4.      Tahun Duka Cita
Tahun duka cita atau ammul huzni terjadi pada tahun kesepuluh kenabian yangmerupakan tahun duka cita bagi Rasulullah karena meninggalnya Abu Thalib dan dua bulan setelahnya Khadijahpun meninggal dunia.Sehingga menambah kesedihan beliau.

5.      Mukjizat Membelah Bulan
Mukjizat membelah bulan merupakan pembuktian terhadap kaum Quraisy. Akan tetapi kaum Quraisy tetap pada kekafirannya dan menganggap itu sihir Nabi Muhammad SAW.

6.      Peristiwa Isra’ Mi’raj
v  Isra' menurut bahasa artinya perjalanan malam, sedangkan menurut istilah adalahperjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil 'Aqsha.
v  Mi'raj menurut bahasa artinya naik atau menuju ke atas, dan menurut istilah Mi'raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil 'Aqsha menuju ke al Arsy (Sidrotul Muntaha) untuk menghadap Allah SWT.
Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab 621 M.Ketika peristiwa ini, Nabi dijemput Malaikat Jibril dengan membawa Buroq.
Sebelum ke Masjidil 'Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina Nabi singgah di empat tempat yakni, Kota Yatsrib, Kota Madyan, Thursina, Bethlehem. Pada masing – masing persinggahan beliau selalu sholat dua rokaat, beliau juga disuguhi oleh arak dan susu, kemudian Nabi memilih susu diantara keduanya.
Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit:
1.        Langit pertama     : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam
2.       Langit kedua           : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
3.       Langit ketiga           : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf
4.      Langit keempat      : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris
5.       Langit kelima         : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun
6.      Langit keenam        : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa
7.       Langit ketujuh       : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim.
Setelah dari langit ketujuh, Nabi diajak ke Baitul Makmur tempat Malaikat melakukan thawaf, setelah itu, beliau menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT, dan menerima perintah shalat yang mulanya 50 kali menjadi 5 kali dalam sehari.

Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dalam waktu singkat mampu tersebar, sehingga membuat kaum Quraisy semakin benci serta mncemooh Nabi Muhammad SAW. Orang – orang muslim yang imannya lemah ketika mendengar hal ini menjadi murtad, akan tetapi muslim yangimannya kuat, mereka tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu. Salah satunya adalah Abu Bakar. Maka dari itu ia diberi gelar Ash Shiddiq yang artinya percaya.

Strategi Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad SAW

1.        Hijrah ke Habsyi yang pertama
Pada bulan ke tujuh tahun kelima kenabian berangkatlah 11 orang laki – laki bersama 4 wanita. Kemudian  rombongan kedua menyusul hingga jumlah yang hijrah ke Habsyi mencapai 70 orang. Diantaranya Usman bin Affan dan istrinya Ruqayah binti Muhammad, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Ja'far bin Abi Thalib
Kehadiran orang – orang Islam dari Mekkah diterima baik oleh Raja Nejus, bahkan ia memberikan perlindungan dan mengijinkan orang Islam untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah.

2.      Hijrah ke Habsyi yang kedua
Dua bulan setelah hijrah yang pertama, kaum muslimin melakukan hijrah kedua ke Habsyi yang diikuti oleh 101 orang yang terdiri dari 18 wanita yang dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib.
Kaum Quraisy geram melihat kaum muslimin yang mendapat perlindungan di Habsyi, kemudian mereka mengirimkan Amr bin al – 'Ash dan Abdullah bin Rabiah kepada Raja Nejus mengembalikan kaum muslimin, akan tetapi permintaan itu di tolak dan akhirnya Raja Nejus masuk Islam

3.      Misi ke Thaif
Misi Rasulullah ke Thaif adalah supaya mendapatkan perlindungan, pertolongan dan bantuan dari orang – orang Thaif, karena di Thaif masih ada hubungankekerabatan dengan beliau, yaitu Abu Jalail dan Mas'ud yang bergelar Abu Kuhal serta Habib dari keturunan Bani Tsaqif.Namun ketika beliau sampai di Thaif, beliau dihina masyarakat Thaif dan  mereka juga mengusir beliau dengan cara melempari batu.
Sebelum sampai di Mekah Nabi Muhammad yangditemani zaid,.singgah di perkebunan anggur milik Uthbah dan Syaibah anak Rabi’ah. Utbah dan Syaibah sedih melihat kesusahan dan kepayahan Nabi Muhammad, lalu ia mengutus budaknya yang bernama Adas untuk memberinya buah Anggur.Ketika Adas menghidangkan anggur kepada Rasulullah, Adas mendengar Rasulullah membaca basmalah dan dia terenyuh akhirnya dia masuk Islam.

4.      Perjanjian Aqabah
a.      Kunjungan Jamaah Yatsrib ke Mekkah
Hinaan dan siksaan yang diterima Nabi Muhammad dan kaum muslimin semakin berat, Nabi Muhammad memandang bahwa Mekah tidak dapat diandalkan lagi sebagai basis utama penegakkan dakwah.
Nabi Muhammad bertemu dengan enam pemuda dari Yatsrib, beliau menyampaikan ajaran agama Islam kepada mereka. Kemudian Nabi Muhammad menanyai enam pemuda tersebut, apakah mereka berkenaan menampung dan melindungi Nabi, seandainya mereka pindah ke tanah mereka, yaitu Yasrib. Akan tetapi  mereka belum berani memberikan jaminan keselamatan bagi nabi Muhammad dan pengikutnya.
b.      Perjanjian Aqabah I
Tahun 621 M, nabi Muhammad menemui 12 robongan jamaah haji yang berasal dari Yatsrib. Pertemuan berlangsung di bukit Aqobah, dan menghasilkan perjanjian Aqabah. Adapun isi perjanjian Aqabah :
1. Menyatakan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Menyatakan rela berkorban harta dan jiwa.
3. Bersedia ikut menyebarkan agama islam yang dianutnya.
4. Menyatakan tidak akan menyekutukan Allah SWT dengan suatu apapun.
5. Menyatakan tidak akan membunuh tanpa hak.
6. Menyatakan tidak akan melakuakan kecurangan dan kedustaan.
Nabi Muhammad mengutus Mush’ab bin Umair untuk membantu penduduk dalam mendakwahkan ajaran islam.

c.       Perjanjian Aqabah II
Terjadi tahun 622 M, 73 jamaah haji kembali ke Yatsrib,  dan mereka meminta Nabi Muhammad untuk datang ke kota mereka supaya bersedia memberikan pengajaran tentang ajaran agama Islam. Isi perjanjian Aqabah yang kedua, yaitu :
1.        Penduduk kota Yatsrib siap dan bersedia melindungi Nabi Muhammad SAW.
2.       Penduduk kota Yatsrib turut serta berjuang membela agama Islam dengan harta dan jiwa mereka.
3.       Penduduk kota Yatsrib ikut berupaya memajukan agama Islam dan menyiarkan kepada kerabat mereka.
4.      Penduduk kota Yatsrib siap menerima segala resiko dan tantangan yang akan dihadapi.
Faktor Diplihnya Kota Yastrib untuk Hijrah :
1.  Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
2.  Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk Madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah
3.  Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut
4.  Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
5.  Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
Nilai Karakter

”Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT.Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar“.
1.            Isi pokok Al-Qur’an
Isi atau kandungan ajaran Al-Qur’an pada hakikatnya mengandung lima prinsip, sebab tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW untuk diteruskan kepada umatnya yakni untuk menyampaikan lima prinsip yang terdapat di dalam Al-Qur’an, yaitu sebagi berikut.
1.            Tauhid
2.            Tuntunan Ibadah
3.            Ajaran tentang peraturan, hukum dan undang – undang
4.            Ajaran tentang adanya janji dan ancaman Allah
5.            Ajaran tentang Sejarah, riwayat dan cerita
6.            Ajaran tentang dasar – dasar sains

Al-Qur’an adalah sumber segala pelajaran dan pengetahuan, di dalamnya pembicaraan-pembicaraan dan kandungan isinya tidak semata-mata terbatas pada bidang-bidang keagamaan, ia meliputi berbagai aspek hidup dan kehidupan manusia. Al-Qur’an bukanlah kitab filsafat atau ilmu pengetahuan yang lain, akan tetapi di dalamnya terdapat bahasan-bahasan mengetahui ilmu pengetahuan. Sekarang banyak ditemukan orang yang mencoba menafsirkan beberapa ayat Al-Qur’an dalam sorotan pengetahuan ilmiah modern. Dengan tujuan untuk menunjukan mu’jizat Al-Qur’an dalam lapangan  keilmuan untuk meyakinkan orang-orang non-muslim akan keagungan dan keunikan Al-Qur’an, dan untuk menjadikan kaum


E.  Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
1.            Diskusi: adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun ke berbagai alternatif pemecahan suatu masalah
2.            Tanya jawab:adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
3.            Ceramah: adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan


F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.            Sumber Belajar
-              Buku Ajar siswa Al-Qur’an Hadis Kelas X, Kemenag Tahun 2013.
-              Buku Pegangan Guru Mapel Al-Qur’an HadisKelas X, Kemenag Tahun 2013.




G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan/Strategi  = ceramah
“. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, sera memperhatikan batas-batas penggunaannya”


No          KEGIATAN PEMBELAJARAN   
1             A. PENDAHULUAN
1.            Guru masuk ruangan kelas dengan mengucapkan salam.
2.            Peserta didik menjawab  salam dengan benar.
3.            Guru memeriksa tempat duduk dan absensi siszwa dan menyiapkan jurnalmengajar.
4.            Guru dan Siswa membaca do’a pembuka pelajaran  yang dipandu oleh guru.
5.            Guru mempersiapkan media pembelajaran yang akan  di pakai dala proses pembelajaran.
6.            Guru dan siswa membaca basmalah tanda memulai pelajaran di pandu  oleh  guru.
7.            Guru mengajukan beberapa pertanyaan dari materi yang telah  disampaikan sebagai   appersepsi.
8.            Siswa menjawab pertanyaan  guru dengan  cara mengangkat  tangan.
9.            Guru  dan  siswa  menyiapkan perangkat  pembelajaran,  LCD, Laptop, layar.
10.          Guru menyampaikan tujuan  pembelajaran dan strategi pembelajaran ”Ceramah”        10 Menit
2             B.KEGIATAN INTI
1.            Guru meminta peserta  didik  untuk membuka  buku/lks sesuai  halaman  materi yang akan di sampaikan dalam proses pembelajran;  peradaban bangsa Arab sebelum Islam.
2.            Siswa membuka buku/lks  sesuai materi yang akan  di sampaikan dalam proses pembelajaran;” Ceramah”.
3.            Guru memilih topik yang  dapat  dipresentasikan dalam tiga  bagian, topik;
a.             Berhala Lata
b.            Berhala Uzza
c.             Berhala Manah
4.            Guru membagi  siswa  menjadi  tiga  tim  sesuai  tiga topik materi
5.            Siswa mengekelompok menja tiga  kelompok kemudian mencoba  memahami topik masing-masing
6.            Guru memberi  waktu  tiap  kelompok untuk mempresentasi 10 menit.
7.            Guru mempersilahkan tiga  penanya untuk menanyakan apa yang di sampaikan guru dengan metode ceramah.
8.            Singkat di ceramahguru mempersilahkan kepada murid untuk menanya.
9.            Murid yang menanya diharapkan untuk menjelaskan pertanyaannya di depan semua siswa.
10.          Guru melanjudkan kepada penanya yang selanjutnya dan juga di jelaskan didepan semua siswa
11.          Setelah  tiga penanya  selesai menjelaskan pertanyaannya. Guru melanjutkan menjawab pertanyaan murid yang nanya.
12.          Selanjutnya guru memberi  jawaban kepada tiga murid yang nanya tadi dan menyimpulkan pertanyaan.
13.          Guru menulis  catatan-catatan  penting dari   hasil ceramah/materi.
14.          Guru  memberi  nilai sesuai  keaktifan   dan  bobot  debat  dari  siswa secara menyeluruh.
15.          Guru memasukan nilai  debat siswa ke  buku nilai
16.          Guru mengahiri pembelajaran  Ceramah  mengucapkan hamdalah.
17.          Guru menutup pelajaran  dan  selanjutnya  mengucapkan  salam  perpisahan. 

70 Menit

3             C. PENUTUP
1.            Guru memberi motivasi siswa dengan menjelaskan arti penting dari stratgi Ceramah
2.            Guru meminta  siswa membuat kesimpulan  berupa  catatan-catatan  keci  dari pross debat
3.            Guru mengajak siswa mengambil ibrah
4.            Guru  menyampaiakan kepada siswa tugas-tugas pekerjaan rumah
5.            Guru dan siswa berdoa bersama-sama, doa  mengahiri  pelajaran
6.            Guru mengucapkan salam mengahiri pembelajaran
7.            Guru dan  siswa bersalam salam selnjutnya  meninggalkan  ruangan  kelas       



10 Menit

H. Penilaian
1.            Jenis/teknik penilaian
                 (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap)
2.            Bentuk instrumen dan instrumen
(Daftar chek/skala penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/LembarObservasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/Kuisioner/Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar penilaian portofolio
3.            Pedoman penskoran (terlampir)
Mengetahui;
Guru pengajarKepala sekolah

IV KESIMPULAN

             Pengertian metode diskusi
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak ingin mencari jawaban/penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada.
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapai.
Mengemukakan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun ke berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.
Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya.Dalam diskusi murid dapat mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul-usul, dan mengajukan saran-saran dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.
Ciri-ciri dan Karakteristik Metode Diskusi
Soetomo (1993: 153) menyebutkan bahwa “metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberikan suatu persoalan (masalah) kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk meme-cahkan masalah itu dengan teman-temannya”.Dalam kelompok diskusi siswa saling tukar informasi tentang permasalahan yang sedang dibahas.Perbedaan pendapat sering terjadi. Semakin banyak yang beda pendapat, maka keadaan diskusi akan semakin hidup.
Slameto (1991: 101) menyebutkan bahwa “diskusi kelompok ialah per-cakapan yang direncanakan atau dipersiapkan di antara tiga orang siswa atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin”.Percakapan diartikan sebagai adanya pendapat dari masing-masing anggota kelompok dalam ikut memberikan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan pikirannya masing-masing.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa metode diskusi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
         1.      Terdiri dari beberapa orang, bisa lebih dari tiga orang.
         2.      Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusi pemecahannya.
         3.      Ada yang menjadi pemimpin.
         4.      Ada proses tukar pendapat atau informasi.
         5.      Menghasilkan rumusan alternatif pemecahan masalah yang sedang dibahas.
   Tujuan metode diskusi dalam belajar-mengajar
1.      Menanamkan dan mengembangkan keberanian untuk mengemukakan pendapat sendiri.
2.      Mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang mungkin saja berbeda antara satu dengan yang lain.
3.      Belajar menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah.
4.      Memberikan kehidupan kelas yang lebih mendekati kegiatan hidup yang sebenarnya.
                                Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
Langkah-langkah penggunaan metode diskusi menurut Hasibuan (1985) dan Sastrawijaya (1988)adalah sebagai berikut:
1.   Guru mengemukkan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.
2.  Para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk, ruangan, sarana,dan sebagainya dengan bimbingan guru.Pimpinan diskusi sebaiknya berada di tangan siswa yang :
a)      Lebih memahami masalah yang akan didiskusikan
b)      "Berwibawa" dan disenangi oleh teman-temannya
c)      Lancar berbicara
d)     Dapat bertindak tegas, adil, dan demokratis
Tugas pimpinan diskusi antara lain :
a)      Pengatur dan pengarah diskusi
b)      Pengatur "lalu lintas" pembicaraan
c)      Penengah dan penyimpul berbagai pendapat
3.    Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta memberikan dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi dapat berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi.
4.    Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan ulasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.
5.     Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan laporan hasil diskusi dari setiap kelompok.
  Jenis-jenis metode diskusi
Jenis-jenis diskusi menurut Hasibuan (1985) yaitu :
1)      Whole group
Kelas merupakan satu kelompok diskusi.Whole group yang ideal apabila jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.
2)      Buzz group
Satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 4-5 orang.Tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah.Diskusi diadakan di tengah pelajaran atau di akhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.Hasil belajar yang diharapkan ialah agar segenap individu membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda-beda tentang bahan pelajaran, membandingkan interpretasi dan informasi yang diperoleh masing-masing.Dengan demikian masing-masing individu dapat saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, interpretasi sehingga dapat dihindarkan kekeliruan-kekeliruan.
3)      Panel
Suatu kelompok kecil, biasanya3-6 orang, mendiskusikan satu subjek tertentu, duduk dalam suatu susunan semi melingkar, dipimpin oleh seorang moderator.Panel ini secara fisik dapat berhadapan dengan audience, dapat juga secara tidak langsung (misalnya panel di televisi).Pada suatu panel yang murni, audience tidak ikut serta dalam diskusi.
4)      Syndicate group
Suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok klecil terdiri dari 3-6 orang.Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas tertentu. Guru menjelaskan garis besarnya problema kepada kelas:ia menggambarkan aspek-aspek masalah, kemudian tiap-tiap kelompok (syndicate) diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber-sumber informasi lain.Setiap sindikat bersidang sendiri-sendiri atau membaca bahan, berdiskusi, dan menyusun laporan yang berupa kesimpulan sindikat.Tiap laporan dibawa ke sidang pleno untuk didiskusikan lebih lanjut.
5)      Brain Storming group
Kelompok menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera.Setiap anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajar yang diharapkan ialah agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide-ide yang ditemukannya yang dianggap benar.
6)      Simposium
Beberapa orang membahas tentang berbnagai aspek dari suatu subjek tertentu, dan membacakan di muka peserta symposium secara singkat (5-20 menit).Kemudian diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari para penyanggah, dan juga dari pendengar.Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh panitia perumus sebagai hasil simposium.
7)      Informal debate
Kelas dibagi menjadi dua tim yang agak sama besarnya, dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan normal. Bahan yang cocok untuk diperdebatkan ialah yang bersifat problematic, bukan yang bersifat aktual.
8)      Colloquium
Seseorang atau beberapa orang manusia sumber menjawab pertanyaan dari audience. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa atau mahasiswa menginterviu manusia sumber, selanjutnya mengundang pertanyaan lain atau tambahan dari siswa atau mahasiswa lain. Hasil belajar yang diharapkan ialah para siswa atau mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dari tangan pertama.
9)      Fish bowl
Beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan suatu diskusi untuk mengambil suatu keputusan.Tempat duduk diatur merupakan setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi.Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi, seolah-olah melihat ikan yang berada dalam sebuah mangkuk (fish bowl).
Sedang kelompok diskusi berdiskusi, kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat masuk duduk di kursi kosong. Apabila ketua diskusi mempersilakan berbicara, ia dapat langsung berbicara, dan meninggalkan kursi setelah selesai berbicara.
   Kelebihan dan kekurangan metode diskusi
Kelebihan metode diskusi adalah:
1.  Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan – prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2.      Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
3.      Memperluas wawasan
4.      Membina untuk terbiasa musyawarah untuk memperkuat dalam memecahkan
Agar metode diskusi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka guru harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a.   Menentukan masalah (topik) yang dijangkau oleh taraf berfikir siswa. Artinya siswa sudah memiliki pengetahuan tentang pemecahan masalah yang diharapkan.Sehingga siswa dapat menilai, menganalisa dan mencari alternatif pemecahan dari topik yang diberikan oleh guru.
b.      Mengemukakan masalah dengan memberi penjelasan cara-cara pemecahannya dan menjelaskan hasil apa yang ingin dicapai dalam diskusi.
c.   Guru membentuk kelompok dengan murid dan dipilih pula ketua, wakil, penulis, mengatur tempat duduk, menjelaskan tata tertib dan lain-lain.
d.   Murid mendiskusikan masalah dengan kelompoknya masing-masing dengan bimbingan guru. Guru mendekatkan pada masing-masing kelompok secara bergantian dan memberi bantuan bila diperlukan, merangsang semua anggota kelompok untuk aktif dalam berbicara, mengemukakan ide-ide tanpa adanya tekanan atau paksaan.
e.      Tiap kelompok melaporkan hasil-hasilnya. Lebih baik dalam laporan itu diajukan selain secara tertulis juga secara lisan (dibacakan) dab semua siswa diharapkan memberi tanggapan dan guru berusaha sebagai penengah apabila ada perbedaan (pertentangan) pendapat dan memberi usulan serta penjelasan sebagai kesimpulan.
f.       Akhirnya semua siswa mencatat hasil dari diskusi dan masing-masing ketua kelompok mengumpulkan hasil diskusinya kepada guru.
Kekurangan metode diskusi adalah:
1.      Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2.      Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
3.      Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
Untuk meminimalisir kekurangan metode ini, maka guru atau murid sebagai pemimpin diskusi mempunyai peranan sebagai berikut :
1.      Sebagai penunjuk jalan
Tugas pemimpin disini ialah memberikan pengarahan kepada anggota tentang masalah yang akan didiskusikan (ruang lingkup diskusi). Sehingga dengan demikian tidak timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang.
2.      Sebagai pengatur lalu lintas
Bertugas mengatur jalannya diskusi agar jalannya menjadi lancar :
a)      Dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada anggota kelompok tertentu.
b)      Menjaga agar anggota berbicara menurut giliran (tidak serentak).
c)      Menjaga agar diskusi tidak dikuasi oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara.
d) Membuka kesempatan kepada orang-orang tertentu (pemalu) untuk mengungkapkan pendapatnya.
e)      Mengatur pembicaraan agar didengar oleh semua anggota.
3.      Sebagai dinding penangkis
Disini tugas pemimpin diskusi ialah penerima pertanyaan-pertanyaan dari anggota kemudian melemparkannya kembali kepada anggota. Jangan sampai terjadi tanya jawab antar kelompok kecil saja. Usahakan seluruh anggota kelompok aktif berpartisipasi.
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa kegunaan, antara lain :
1.  Memberi kesempatan pada siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing, dapat mendorong anak untuk mengemukakan ide baru.
2.    Dapat memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
3.    Membantu siswa untuk dapat mengetrapkan pengalaman teoritis dan pengalaman praktis dalam berbagai pengetahuan di sekolah.
4.  Membantu siswa untuk dapat menilai kemampuan dirinya, teman-temannya dan juga siswa dapat menghargai pendapat teman.
5.      Mengembangkan inovasi anank untuk belajar lebih lanjut.

             METODE TANYA JAWAB
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetpi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah.
Metode ini dapat diklasifikasikan sebagai metode tradisional atau konvensional. Dalam metode tanya jawab, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawabnya, atau sebaliknya siswa bertanya guru menjelaskan. Dalam proses tanya jawab, terjadilah interaksi dua arah. Guru yang demokratis tidak akan menjawabnya sendiri, tetapi akan melemparkan pertanyaan dari siswa kepada siswa atau kelompok lainnya tanpa merasa khawatir dinilai tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Dengan  metode tanya jawab tidak hanya terjadi interaksi dua arah tetapi juga banyak arah. Ketika anak menanyakan tentang bilangan prima, sebagai misal, guru yang demokratis tidak akan menjelaskan sampai tuntas tentang apa itu definisi bilangan prima, dan kemudian memberikan contoh bilangan prima. Dari pertanyaan ini akan muncul beberap orang ayang akan berinteraksi di dalam pertanyaan tersebut.  Dalam penggunaan metode mengajar di dalam kelas, tidak hanya Guru saja yang senantiasa berbicara seperti halnya dengan metode ceramah. melainkan mencakup pertanyaan pertanyaan dan penyumbang ide-ide dari pihak siswa.

Penerapan pembelajaran dengan metode Tanya jawab dan diskusi akan sangat menarik untuk dikaji secara detail. Metode Tanya jawab menawarkan keterampilan dalam mengkaji problem pendidikan dengan cara diskusi sebagai solusi menghidupkan proses pembelajaran. Sebagian besar siswa berpikiran bahwa belajar merupakan aktivitas yang menjenuhkan sekali sering banyak siswa beranggapan duduk di ruang kelas ibarat sebuah ruang tahanan.Problem demikian mungkin ada benarnya akibat siswa harus berjam-jam dengan kerja pikiran pada sebuah pembahasan, bahkan beranggapan belajar lebih menjadi beban yang menimbulkan gejolak daripada upaya mendapatkan ilmu pengetahuan.Mungkin diantara siswa yang masih mau mengenyam pendidikan yang tidak lebih dari sekedar menyatakan kehadiran di kelas atau sekedar mendapatkan nilai tanpa kesadaran mengembangkan pengetahuan atau mengasah keterampilan berpikir.
Lenyapnya motivasi belajar siswa mungkin berakar penyebab pada keterbatasan metode yang diterapkan guru yang membatasi kemampuan mengasah keterampilan. Beberapa resep yang bisa dipakai dalam menciptakan hasrat positif yaitu menetapkan siswa secara nyaman, memposisikan siswa yang cocok saat pelajaran berlangsung, meningkatkan partisipasi aktif pribadi siswa dan memakai media yang melahirkan kesan sembari menekankan ilmu pengetahuan serta menyiapkan fasilitator yang telaten dalam menerapkan proses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Mendesain proses pengajaran yang memuaskan siswa merupakan salah satu aspek lingkungan serta pengawasan turut menekankan rasa aman-nyaman sebuah proses pembelajaran di kelas. Selain itu guru menciptakan motivasi dan menyiapkan siswa untuk meraih sukses melalui tanya jawab dan diskusi serentak mengasah keterampilan berpikir siswa. Hal ini telah dinyatakan Djamarah dan Zain (1996:107) bahwa metode bertanya merupakan teknik penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa dan dapat pula dari siswa kepada guru. Bersamaan pikiran tersebut, Alipandie (1985:97) mengatakan metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab. Definisi yang sama juga datang dari Djajojodisastro (1984:97) bahwa metode Tanya jawab merupakan suatu cara menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh murid pada saat itu juga. Hakekat metode tanya ini dilakukan secara lisan. Bertolak dari definisi-definisi diatas dapat dinyatakan bahwa metode tanya jawab merupakan metode dimana guru mengajukan pertanyaan secara lisan kepada siswa untuk dijawab. Sebaliknya demikian pertanyaan menciptakan sugesti untuk menggiatkan pola berpkir siswa.Jika ada ketidak-jelasan sesuatu memotivasi seseorang berupaya memaknainya.
Mengikut proses pembelajran dikelas, yang lazim disaksikan adalah aktivitas verbal dalam wujud berbicara. Hal demikian mengindikasikan suatu keterampilan verbal yang dimiliki oleh seorang guru adalah terampil bertanya.Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Yandianto, 2000:608), bertanya artinya meminta keterangan, penjelasan, meminta supaya diberitahu.Sementara Hasibuan dan Moedjiono (1986:62) bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons seseorang yang dikenai.Maksud respon berupa pengetahuan dan hal yang butuh pertimbangan siswa.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa saat proses pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dipisahkan dari metode apapun yang dipakai, tujuan yang ingin dicapai, bagaimanapun kondisi siswa yang dihadapi. Pertanyaan yang diajukan mengumpan siswa berpikir kritis pada pokok bahasan yang sedang dipelajari. Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Karena itu adanya inovasi pendidikan khususnya kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang diproduk dari upaya pendidikan bermuara pada faktor guru.Eksistensi peran guru dalam upaya membelajarkan siswa sungguh dituntut multi peran sehngga menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif.
Metode yang relatif tua namun masih dapat diandalkan dalam teknik pembelajaran apapun adalah metode tanya jawab. Luar biasa terjadi alur komunikasi yang diduga berpengaruh pada respon siswa dan pada gilirannya akan berpengaruh pada prestasi belajar. Motivasi berprestasi adalah suatu kondisi yang bisa menciptakan daya dorong atau sugesti beraktivitas.
Dengan demikian, guru dan semua siswa bermain tentang bilangan dan angka dengan perasaan senang (joyful learning), bukan dengan perasaan takut ditunjuk oleh gurunya untuk menjawab pertanyaan, atau diminta untuk menjawab pertanyaan dari guru. Oleh karena itu, penggunaan metode   tanya jawab akan lebih efektif jika diikuti dengan metode lain, misalnya penugasan atau latihan, atau demonstrasi.. Bahkan dewasa ini telah muncul beberapa pendekatan baru dalam proses pembelajaran matematika telah mulai popular, misalnyacooperative learning, integrative learning, dan realistic mathematics education atau contextual learning.

Hal-Hal yang perlu Diperhatikan dalam Metode Tanya Jawab
Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan metode ini adalah :
1.      Guru harus benar-benar menguasai bahan pelajaran, termasuk semua jawaban yang mungkin akan di dengarkannya dari murid atas suatu pertanyaan yang di ajukannya.
2.      Guru harus sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang di ajukan olehnya kepada murid dengan cepat.
3.      Pertanyaan-pertanyaan harus jelas dan singkat ini harus di perhatikan, sebab pertanyaan-pertanyaan harus di ajukan secara lisan.
4.      Susublah pertanyaan dalam bahasa yang mudah di pahami murid.
5.      Guru harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas.
6.      Berikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga murid dapat merumuskannya dengan sistematis.
7.      Tanya jawab harus di lakukan dengan suasana yang tenang dan bukan dalam suasana yang tegang yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat di antara anak didik.
8.      Agar sebanyak-banyaknya murid memperoleh giliran menjawab pertanyaan dan jika seseorang tidak dapat menjawab segera, giliran di berikan kepada murid yang lain.
9.      Usahakan selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu problem saja.
10.  Pertanyaan harus di bedakan dalam golongan pertanyaan pikiran dan pertanyaan reproduksi atau pertanyaan yang meminta pendapat dan hanya fakta-fakta.
11.  Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah direncanakan sebelumnya.
12.  Perencanaan pertanyaan dapat berdasarkan pada konsep yang ingin diperoleh atau dipahami siswa. Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan kemampuan siswa  dan dengan kalimat yang lugas.

 Kelebihan dan Kekurangan Tanya Jawab
 Metode Tanya memiliki beberapa kelabihan dan kekurangan, sebagai berikut:
a.       Kelebihan Metode Tanya Jawab
1.    Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2.    Merangsang siswa untuk melatih dan mengebangkan daya piker, termasuk daya ingatan.
3.    Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b.      Kekurangan Metode Tanya Jawab
                1.    Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendororng siswa untuk berani, dengan
menciptakan suasana yang tidak tegang melainkan akrab.
                2.    Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
                3.    Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menajawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
                4.    Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.

Perbedaan antara metode Tanya Jawab dengan Metode Diskusi
Cara mengajar yang serupa ini dapat dibedakan dalam dua jenis ialah : metode tanya jawab dan metode diskusi Perbedaan pokok antara kedua metode itu terletak dalam :
1)      Corak pertanvaan yang diajukan oleh Guru.
Pada hakikatnya metode tanya-jawab berusaha menanyakan apakah murid telah mengtahui fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan. Dalam hal lain siswa juga bermaksud ingin mengetahui tingkat-tingkat proses pemikiran murid. Melalui metode tanya-jawab Guru ingin mencari jawaban yang tepat dan faktual.
2)      Sifat pengambilan bagian yang diharapkan dari pihak siswa
Sebaliknya dengan metode diskusi, Guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang agak berlainan sifatnya. Di sini Guru merangsang siswa menggunakan fakta-fakta yang dipelajari untuk memecahkan suatu persoalan. Pertanyaan seperti ini biasanya tidak mempunyai jawaban yang tepat dan tunggal, melainkan lebih dari sebuah jawaban. Dari penjelasan tersebut kita ketahui bahwa metode, tanya-jawab mempunyai wilayah yang saling mencakup dengan metode diskusi, sehingga kadang-kadang sukar dibedakan, apakah yang sedang dipakai oleh Guru dalam suatu kelas. Tetapi lepas dari kenyataan bahwa kedua metode ini sering sukar dibedakan, akan tetapi tujuan dan teknik masing-masing cukup mempunyai perbedaan yang besar sehingga dalam uraian ini seyogyanya dibedakan.

             Pengerti Metode Ceramah -
Menurut Nana Sudjana ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan.Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, sera memperhatikan batas-batas penggunaannya.( Nana Sudjana 2000:77). Menurut Drs. Muhaimin MA, dkk metode ceramah merupakan kombinasi dari metode hafalan, diskusi dan Tanya jawab (Muhaimin, dkk, 1996: 83). Sedangkan menurut W. Scham dala bukunya "the process and effects of mass communication" dala hal ingatan sesuatu yang disampaikan dengan lisan lebih laa ingata dari pada disampaikan dengan tulisan.Selain itu, mmetode ceramah itu pada umumnya dilakukan secara pebicaraan face to face hal ini menurut W. Schram adalah sangat efektif.


Dalam metode ceramah( lecture method) adalah sebuah cara Melaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara mon0olog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faha siswa.

Pelaksanaan Metode Ceramah
Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa.Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan, agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.

Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:
•              Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.
•              Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.
•              Guru akn merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.
•              Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).
•              Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode ini.
Langkah-langkah penerapan metode ceramah
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. Langkah Persiapan
Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.
b. Langkah Penyajian
Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
c. Langkah Generalisasi
Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.
d. Langkah Aplikasi Penggunan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.
Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar, maka dala pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.
Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah
Setiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:
1.            Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.
2.            Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu    yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama.
3.            Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.
4.            Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.

Kekurangan Metode Ceramah
1.            Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)
2.            Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.
3.            Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.
4.            Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.

Untuk itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan metode ceramah adalah:
1.            Meberi penjelasan dengan memberikan keterangan-keterangan, dengan gerak-gerik, dengan memberikan contoh atau dengan enggunakan alat peraga.
2.            Selingilah metode ceramah dengan mmetode yang lain untul menghilangkan kebodanan anal-anak.
3.            Susunlah ceramah itu secara sistematis
4.            Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari penyajian seperti:
•              Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulis
•              Alat pelajaran dua dimensi: Grafik, bagan dan lain-lainnya.
•              Alat pengajaran tiga dimensi: model, market spesiment (bagian dari benda dan sebagainya)
•              Gambar-bambar
•              Alat-alat pelajaran visual di atas proyeksi, baik dengan menggunakan diskop atau epidiskop. (Ramayulis: 1990: 118-119).
Karena masih banyak kelemahan dalam mmetode ceramah yang murni, aka para pakar pendidikan mulai menggunakan metode ceramah plus yang merupakan percampuran antara metode ceramah murni dengan metode-metode yang lain.

























V DAFTAR ISI