RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)_ Kurikulum 2013
Nama Sekolah / Madrasah :
Madrasah ALiyah
Mata Pelajaran :
Sejarah kebudayaan islam( SKI)
Kelas / SMT :
X / Ganjil
Materi Pokok :
1.1 Isi Pokok Al-Qur’an
Alokasi Waktu :
30x1
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1: Menerima dan mengamankan ajaran yang di anut
KI-2: Menghayati dan mengamankan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,toleran,damai), santun,
responsif dan Pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
peegaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan , teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenrgaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak, terkait dengan pengembangan dari yang di pelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar dan indikator
1. Menyakini kebenaran nilai-nilai terdapat pada pokok pokok
isi Al-Qur’an (KD pda KI-1)
2. Menunjukkan perilaku yang menjadikan Al-Qur’an sebagai
sumber hokum dalam kehidupan sehari hari (KD pada KI-2)
3. Memahami pokok pokok isi Al-Qur’an (KD pada KI-3)
4. Memaparkan pokok pokok ajaran Al-Qur’an beserta contoh
contohnya dalam ayat (KD pada KI-4)
Indikator: 1.
Peserta didik meyakini Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
2. Peserta didik terbiasa bersikap
berpegang teguh dalam mengamalkan
Al-Qur’an
3. Menjelaskan isi Al-Qur’an
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah
proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomonikasi siswa
di harapkan ; siswa dapat menjabaarkan kelebihan Al-Quran sebagai mukjizat,
siswa dapat menjabarkan isi kandungan yang terdapat dalam Al-Quran.
D. Materi Pembelajaran (rincian dari materi pokok)
PERKEMBANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MEKKAH
Pengantar
Nabi
muhammad dilahirkan dalam keluarga bani hasyim dimekah pada hari senin,tanggal
09 rabi’ul awal,pada permulaan tahun dari peristiwa gajah.maka tahun itu
dikenal dengan tahun gajah.
Nabi
muhammad adalah anggota bani hasyim,suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam
suku quraisy.kabilah ini memengang jabatan siqayah.nabi muhammad lahir dari
keluarga terhormat yang relatif miskin.ayahnya bernama abdullah anak
abdulmuthalif,seorang kepala suku quraisy yang besar pengaruhnya.ibu adalah
aminah binti wahaf dari bani zuhrah.muhammad saw nabi terahir ini dilahirkan
dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia setelah menikahi aminah.
PEMBAHASAN
A. Kenabian
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, beliau sering berkhalwat
di goa Hira. Pada malam ke - 21 Ramadhan, beliau didatangi malaikat jibril dan
Jibril pun berkata “ bacalah” beliau menjawab “ saya tidak bisa membaca” jibril mengulang perintah ini tiga kali kemudian turun surat Al – Alaq ayat 1
sampai 5.
Setelah itu, Rasulullah kembali ke rumah dan memrintahkan
kepada Khadijah untuk menyelimutinya.Beberpa hari kemudian beliau kembali ke
goa Hira untuk melanjutkan ibadahnya. Datanglah malaikat jibril di tengah
lembah sambil duduk di kursi anatara langit dan bumi lalu turunlah Surat Al –
Muddatstsir ayat 1 sampai 5. Setelah itu, Khadijah, Ali bin Abi Thalib dan Zaid
bin Haritsah masuk islam,dan Nabi
Muhammad mulaiberdakwah secara sembunyi – sembunyi (Sirriyah).
2. Dakwah Secara
Terang – terangan (Jahriyah)
Setelah Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi – sembunyi
selama 3 tahun,Allah SWT kemudian menurunkan surat Al Hijr ayat 94. Setelah
menerima wahyu tersebut mulailah beliau melakukan dakwahnya secara terang –
terangan.
Nabi Muhammad memulai dakwahnya secara terang – terangan
dengan mengumpulkan suku Quraisy di bukit Shafa. Namun, ketika beliau
menyampaikan dakwahnya, Abu Lahab justru mencela beliau, sehingga turun surat
Al – Lahab.
Penyiksaan terhadap kaum muslim semakin bertambah, setelah
Nabi mulai berdakwah secara terang – terangan. Sebagaimana penyiksaan kepada
Yasir, Sumaiyah yang merupakan wanita pertama dalam islam yang mati syahid dan
Ammar putra mereka juga mati syahid. Serta Bilal bin Rabbah yang disiksa oleh
Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal dengan meletakkan batu besar di atas dadanya
yang kemudian dimerdekakan oleh Abu Bakar.
Hikmah dari penyiksaan ini, Rasulullah melarang mereka
mengumumkan keIslamannya, meskipun beliau tetap berdakwah secara terang –
terangan dan mendapat siksa dari kaum kafir Quraisy.
3. Keislaman Umar
bin Khattab
Keislaman Umar bin Khattab merupakan kemenagan kaum muslimin
karena dengan masuknya Umar bin Khattab ke agama Islam maka akan menambah
kekuatan kaum muslimin. Rasulullah menjulukinya dengan "al – Faruq".
4. Tahun Duka
Cita
Tahun duka cita atau ammul huzni terjadi pada tahun
kesepuluh kenabian yangmerupakan tahun duka cita bagi Rasulullah karena
meninggalnya Abu Thalib dan dua bulan setelahnya Khadijahpun meninggal
dunia.Sehingga menambah kesedihan beliau.
5. Mukjizat
Membelah Bulan
Mukjizat membelah bulan merupakan pembuktian terhadap kaum
Quraisy. Akan tetapi kaum Quraisy tetap pada kekafirannya dan menganggap itu
sihir Nabi Muhammad SAW.
6. Peristiwa
Isra’ Mi’raj
v Isra' menurut
bahasa artinya perjalanan malam, sedangkan menurut istilah adalahperjalanan
Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil 'Aqsha.
v Mi'raj menurut
bahasa artinya naik atau menuju ke atas, dan menurut istilah Mi'raj adalah
naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil 'Aqsha menuju ke al Arsy (Sidrotul
Muntaha) untuk menghadap Allah SWT.
Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab 621
M.Ketika peristiwa ini, Nabi dijemput Malaikat Jibril dengan membawa Buroq.
Sebelum ke Masjidil 'Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina Nabi
singgah di empat tempat yakni, Kota Yatsrib, Kota Madyan, Thursina, Bethlehem.
Pada masing – masing persinggahan beliau selalu sholat dua rokaat, beliau juga
disuguhi oleh arak dan susu, kemudian Nabi memilih susu diantara keduanya.
Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan
Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit:
1. Langit
pertama : Nabi Muhammad SAW bertemu
dengan Nabi Adam
2. Langit kedua : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan
Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
3. Langit ketiga
: Nabi Muhammad SAW bertemu
dengan Nabi Yusuf
4. Langit keempat
: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan
Nabi Idris
5. Langit kelima
: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan
Nabi Harun
6. Langit keenam : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi
Musa
7. Langit ketujuh
: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan
Nabi Ibrahim.
Setelah dari langit ketujuh, Nabi diajak ke Baitul Makmur
tempat Malaikat melakukan thawaf, setelah itu, beliau menuju ke Sidratul
Muntaha untuk menghadap Allah SWT, dan menerima perintah shalat yang mulanya 50
kali menjadi 5 kali dalam sehari.
Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dalam waktu singkat
mampu tersebar, sehingga membuat kaum Quraisy semakin benci serta mncemooh Nabi
Muhammad SAW. Orang – orang muslim yang imannya lemah ketika mendengar hal ini
menjadi murtad, akan tetapi muslim yangimannya kuat, mereka tidak tergoyahkan
dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu. Salah satunya adalah Abu Bakar. Maka
dari itu ia diberi gelar Ash Shiddiq yang artinya percaya.
Strategi Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad SAW
1. Hijrah ke
Habsyi yang pertama
Pada bulan ke tujuh tahun kelima kenabian berangkatlah 11
orang laki – laki bersama 4 wanita. Kemudian
rombongan kedua menyusul hingga jumlah yang hijrah ke Habsyi mencapai 70
orang. Diantaranya Usman bin Affan dan istrinya Ruqayah binti Muhammad, Zubair
bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Ja'far bin Abi Thalib
Kehadiran orang – orang Islam dari Mekkah diterima baik oleh
Raja Nejus, bahkan ia memberikan perlindungan dan mengijinkan orang Islam untuk
melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
2. Hijrah ke
Habsyi yang kedua
Dua bulan setelah hijrah yang pertama, kaum muslimin
melakukan hijrah kedua ke Habsyi yang diikuti oleh 101 orang yang terdiri dari
18 wanita yang dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib.
Kaum Quraisy geram melihat kaum muslimin yang mendapat
perlindungan di Habsyi, kemudian mereka mengirimkan Amr bin al – 'Ash dan
Abdullah bin Rabiah kepada Raja Nejus mengembalikan kaum muslimin, akan tetapi
permintaan itu di tolak dan akhirnya Raja Nejus masuk Islam
3. Misi ke Thaif
Misi Rasulullah ke Thaif adalah supaya mendapatkan
perlindungan, pertolongan dan bantuan dari orang – orang Thaif, karena di Thaif
masih ada hubungankekerabatan dengan beliau, yaitu Abu Jalail dan Mas'ud yang bergelar
Abu Kuhal serta Habib dari keturunan Bani Tsaqif.Namun ketika beliau sampai di
Thaif, beliau dihina masyarakat Thaif dan
mereka juga mengusir beliau dengan cara melempari batu.
Sebelum sampai di Mekah Nabi Muhammad yangditemani
zaid,.singgah di perkebunan anggur milik Uthbah dan Syaibah anak Rabi’ah. Utbah
dan Syaibah sedih melihat kesusahan dan kepayahan Nabi Muhammad, lalu ia
mengutus budaknya yang bernama Adas untuk memberinya buah Anggur.Ketika Adas
menghidangkan anggur kepada Rasulullah, Adas mendengar Rasulullah membaca
basmalah dan dia terenyuh akhirnya dia masuk Islam.
4. Perjanjian
Aqabah
a. Kunjungan
Jamaah Yatsrib ke Mekkah
Hinaan dan siksaan yang diterima Nabi Muhammad dan kaum
muslimin semakin berat, Nabi Muhammad memandang bahwa Mekah tidak dapat
diandalkan lagi sebagai basis utama penegakkan dakwah.
Nabi Muhammad bertemu dengan enam pemuda dari Yatsrib,
beliau menyampaikan ajaran agama Islam kepada mereka. Kemudian Nabi Muhammad
menanyai enam pemuda tersebut, apakah mereka berkenaan menampung dan melindungi
Nabi, seandainya mereka pindah ke tanah mereka, yaitu Yasrib. Akan tetapi mereka belum berani memberikan jaminan
keselamatan bagi nabi Muhammad dan pengikutnya.
b. Perjanjian
Aqabah I
Tahun 621 M, nabi Muhammad menemui 12 robongan jamaah haji
yang berasal dari Yatsrib. Pertemuan berlangsung di bukit Aqobah, dan
menghasilkan perjanjian Aqabah. Adapun isi perjanjian Aqabah :
1. Menyatakan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Menyatakan rela berkorban harta dan jiwa.
3. Bersedia ikut menyebarkan agama islam yang dianutnya.
4. Menyatakan tidak akan menyekutukan Allah SWT dengan suatu
apapun.
5. Menyatakan tidak akan membunuh tanpa hak.
6. Menyatakan tidak akan melakuakan kecurangan dan
kedustaan.
Nabi Muhammad mengutus Mush’ab bin Umair untuk membantu
penduduk dalam mendakwahkan ajaran islam.
c. Perjanjian
Aqabah II
Terjadi tahun 622 M, 73 jamaah haji kembali ke Yatsrib, dan mereka meminta Nabi Muhammad untuk datang
ke kota mereka supaya bersedia memberikan pengajaran tentang ajaran agama
Islam. Isi perjanjian Aqabah yang kedua, yaitu :
1. Penduduk
kota Yatsrib siap dan bersedia melindungi Nabi Muhammad SAW.
2. Penduduk kota
Yatsrib turut serta berjuang membela agama Islam dengan harta dan jiwa mereka.
3. Penduduk kota
Yatsrib ikut berupaya memajukan agama Islam dan menyiarkan kepada kerabat
mereka.
4. Penduduk kota
Yatsrib siap menerima segala resiko dan tantangan yang akan dihadapi.
Faktor Diplihnya Kota Yastrib untuk Hijrah :
1. Madinah adalah
tempat yang paling dekat dengan Makkah
2. Sebelum jadi Nabi,
Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk Madinah karena
kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah
3. Penduduk Madinah
sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut
4. Nabi Muhammad SAW
mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
5. Bagi diri Nabi
sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
Nilai Karakter
”Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu
baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang
mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT.Dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang
baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar“.
1. Isi pokok
Al-Qur’an
Isi atau kandungan ajaran Al-Qur’an pada hakikatnya
mengandung lima prinsip, sebab tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad SAW untuk diteruskan kepada umatnya yakni untuk menyampaikan lima
prinsip yang terdapat di dalam Al-Qur’an, yaitu sebagi berikut.
1. Tauhid
2. Tuntunan
Ibadah
3. Ajaran
tentang peraturan, hukum dan undang – undang
4. Ajaran
tentang adanya janji dan ancaman Allah
5. Ajaran
tentang Sejarah, riwayat dan cerita
6. Ajaran
tentang dasar – dasar sains
Al-Qur’an adalah sumber segala pelajaran dan pengetahuan, di
dalamnya pembicaraan-pembicaraan dan kandungan isinya tidak semata-mata
terbatas pada bidang-bidang keagamaan, ia meliputi berbagai aspek hidup dan
kehidupan manusia. Al-Qur’an bukanlah kitab filsafat atau ilmu pengetahuan yang
lain, akan tetapi di dalamnya terdapat bahasan-bahasan mengetahui ilmu
pengetahuan. Sekarang banyak ditemukan orang yang mencoba menafsirkan beberapa
ayat Al-Qur’an dalam sorotan pengetahuan ilmiah modern. Dengan tujuan untuk
menunjukan mu’jizat Al-Qur’an dalam lapangan
keilmuan untuk meyakinkan orang-orang non-muslim akan keagungan dan
keunikan Al-Qur’an, dan untuk menjadikan kaum
E. Metode
Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
1. Diskusi:
adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan
kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun ke berbagai alternatif
pemecahan suatu masalah
2. Tanya
jawab:adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab,
3. Ceramah:
adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Sumber
Belajar
- Buku Ajar
siswa Al-Qur’an Hadis Kelas X, Kemenag Tahun 2013.
- Buku
Pegangan Guru Mapel Al-Qur’an HadisKelas X, Kemenag Tahun 2013.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan/Strategi =
ceramah
“. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya
dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, sera memperhatikan
batas-batas penggunaannya”
No KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1 A.
PENDAHULUAN
1. Guru
masuk ruangan kelas dengan mengucapkan salam.
2. Peserta
didik menjawab salam dengan benar.
3. Guru
memeriksa tempat duduk dan absensi siszwa dan menyiapkan jurnalmengajar.
4. Guru dan
Siswa membaca do’a pembuka pelajaran
yang dipandu oleh guru.
5. Guru
mempersiapkan media pembelajaran yang akan
di pakai dala proses pembelajaran.
6. Guru dan
siswa membaca basmalah tanda memulai pelajaran di pandu oleh
guru.
7. Guru
mengajukan beberapa pertanyaan dari materi yang telah disampaikan sebagai appersepsi.
8. Siswa
menjawab pertanyaan guru dengan cara mengangkat tangan.
9. Guru dan siswa menyiapkan perangkat pembelajaran,
LCD, Laptop, layar.
10. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan
strategi pembelajaran ”Ceramah” 10
Menit
2 B.KEGIATAN
INTI
1. Guru
meminta peserta didik untuk membuka
buku/lks sesuai halaman materi yang akan di sampaikan dalam proses
pembelajran; peradaban bangsa Arab
sebelum Islam.
2. Siswa
membuka buku/lks sesuai materi yang
akan di sampaikan dalam proses
pembelajaran;” Ceramah”.
3. Guru
memilih topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian, topik;
a. Berhala
Lata
b. Berhala
Uzza
c. Berhala
Manah
4. Guru
membagi siswa menjadi
tiga tim sesuai
tiga topik materi
5. Siswa
mengekelompok menja tiga kelompok
kemudian mencoba memahami topik
masing-masing
6. Guru
memberi waktu tiap
kelompok untuk mempresentasi 10 menit.
7. Guru
mempersilahkan tiga penanya untuk
menanyakan apa yang di sampaikan guru dengan metode ceramah.
8. Singkat
di ceramahguru mempersilahkan kepada murid untuk menanya.
9. Murid
yang menanya diharapkan untuk menjelaskan pertanyaannya di depan semua siswa.
10. Guru
melanjudkan kepada penanya yang selanjutnya dan juga di jelaskan didepan semua
siswa
11.
Setelah tiga penanya selesai menjelaskan pertanyaannya. Guru
melanjutkan menjawab pertanyaan murid yang nanya.
12. Selanjutnya
guru memberi jawaban kepada tiga murid
yang nanya tadi dan menyimpulkan pertanyaan.
13. Guru
menulis catatan-catatan penting dari
hasil ceramah/materi.
14. Guru memberi
nilai sesuai keaktifan dan
bobot debat dari
siswa secara menyeluruh.
15. Guru
memasukan nilai debat siswa ke buku nilai
16. Guru
mengahiri pembelajaran Ceramah mengucapkan hamdalah.
17. Guru
menutup pelajaran dan selanjutnya
mengucapkan salam perpisahan.
70 Menit
3 C.
PENUTUP
1. Guru
memberi motivasi siswa dengan menjelaskan arti penting dari stratgi Ceramah
2. Guru
meminta siswa membuat kesimpulan berupa
catatan-catatan keci dari pross debat
3. Guru
mengajak siswa mengambil ibrah
4. Guru menyampaiakan kepada siswa tugas-tugas
pekerjaan rumah
5. Guru dan
siswa berdoa bersama-sama, doa
mengahiri pelajaran
6. Guru
mengucapkan salam mengahiri pembelajaran
7. Guru
dan siswa bersalam salam selnjutnya meninggalkan
ruangan kelas
10 Menit
H. Penilaian
1. Jenis/teknik
penilaian
(Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum /
Sikap)
2. Bentuk
instrumen dan instrumen
(Daftar chek/skala penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar
penilaian sikap/LembarObservasi/Pertanyaan langsung/Laporan
Pribadi/Kuisioner/Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar penilaian
portofolio
3. Pedoman
penskoran (terlampir)
Mengetahui;
Guru pengajarKepala sekolah
IV KESIMPULAN
Pengertian
metode diskusi
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara
saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah,
dimana setiap anak ingin mencari jawaban/penyelesaian problem dari segala segi
dan kemungkinan yang ada.
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana
siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi
pelajaran melalui sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang
dihadapai.
Mengemukakan metode diskusi adalah suatu cara penyajian
bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau
kelompok-kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun ke berbagai alternatif pemecahan suatu
masalah.
Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana
guru memberi suatu persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi
kesempatan secara bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan
teman-temannya.Dalam diskusi murid dapat mengemukakan pendapat, menyangkal
pendapat orang lain, mengajukan usul-usul, dan mengajukan saran-saran dalam
rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.
Ciri-ciri dan Karakteristik Metode Diskusi
Soetomo (1993: 153) menyebutkan bahwa “metode diskusi
merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberikan suatu persoalan
(masalah) kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama
untuk meme-cahkan masalah itu dengan teman-temannya”.Dalam kelompok diskusi
siswa saling tukar informasi tentang permasalahan yang sedang dibahas.Perbedaan
pendapat sering terjadi. Semakin banyak yang beda pendapat, maka keadaan
diskusi akan semakin hidup.
Slameto (1991: 101) menyebutkan bahwa “diskusi kelompok
ialah per-cakapan yang direncanakan atau dipersiapkan di antara tiga orang
siswa atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin”.Percakapan
diartikan sebagai adanya pendapat dari masing-masing anggota kelompok dalam
ikut memberikan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan pikirannya
masing-masing.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa
metode diskusi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri dari beberapa orang, bisa lebih
dari tiga orang.
2. Ada permasalahan yang sedang dicarikan
solusi pemecahannya.
3. Ada yang menjadi pemimpin.
4. Ada proses tukar pendapat atau informasi.
5. Menghasilkan rumusan alternatif pemecahan
masalah yang sedang dibahas.
Tujuan metode
diskusi dalam belajar-mengajar
1. Menanamkan dan
mengembangkan keberanian untuk mengemukakan pendapat sendiri.
2. Mencari
kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang mungkin saja berbeda
antara satu dengan yang lain.
3. Belajar
menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah.
4. Memberikan
kehidupan kelas yang lebih mendekati kegiatan hidup yang sebenarnya.
Langkah-langkah
penggunaan metode diskusi
Langkah-langkah penggunaan metode diskusi menurut Hasibuan
(1985) dan Sastrawijaya (1988)adalah sebagai berikut:
1. Guru mengemukkan
masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai
cara-cara pemecahannya.
2. Para siswa
membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi (ketua,
sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk, ruangan, sarana,dan sebagainya
dengan bimbingan guru.Pimpinan diskusi sebaiknya berada di tangan siswa yang :
a) Lebih memahami
masalah yang akan didiskusikan
b)
"Berwibawa" dan disenangi oleh teman-temannya
c) Lancar
berbicara
d) Dapat bertindak
tegas, adil, dan demokratis
Tugas pimpinan diskusi antara lain :
a) Pengatur dan
pengarah diskusi
b) Pengatur
"lalu lintas" pembicaraan
c) Penengah dan
penyimpul berbagai pendapat
3. Para siswa
berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru berkeliling dari
kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta memberikan
dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi
dapat berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis apa
yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi.
4. Setiap kelompok
harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan ditanggapi oleh
semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan ulasan atau penjelasan
terhadap laporan tersebut.
5. Akhirnya siswa
mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan laporan hasil diskusi dari
setiap kelompok.
Jenis-jenis metode
diskusi
Jenis-jenis diskusi menurut Hasibuan (1985) yaitu :
1) Whole group
Kelas merupakan satu kelompok diskusi.Whole group yang ideal
apabila jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.
2) Buzz group
Satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil,
terdiri atas 4-5 orang.Tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan
bertukar pikiran dengan mudah.Diskusi diadakan di tengah pelajaran atau di
akhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas
bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.Hasil belajar yang
diharapkan ialah agar segenap individu membandingkan persepsinya yang mungkin
berbeda-beda tentang bahan pelajaran, membandingkan interpretasi dan informasi
yang diperoleh masing-masing.Dengan demikian masing-masing individu dapat
saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, interpretasi sehingga dapat
dihindarkan kekeliruan-kekeliruan.
3) Panel
Suatu kelompok kecil, biasanya3-6 orang, mendiskusikan satu
subjek tertentu, duduk dalam suatu susunan semi melingkar, dipimpin oleh
seorang moderator.Panel ini secara fisik dapat berhadapan dengan audience,
dapat juga secara tidak langsung (misalnya panel di televisi).Pada suatu panel
yang murni, audience tidak ikut serta dalam diskusi.
4) Syndicate
group
Suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok
klecil terdiri dari 3-6 orang.Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas
tertentu. Guru menjelaskan garis besarnya problema kepada kelas:ia
menggambarkan aspek-aspek masalah, kemudian tiap-tiap kelompok (syndicate)
diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi
atau sumber-sumber informasi lain.Setiap sindikat bersidang sendiri-sendiri
atau membaca bahan, berdiskusi, dan menyusun laporan yang berupa kesimpulan
sindikat.Tiap laporan dibawa ke sidang pleno untuk didiskusikan lebih lanjut.
5) Brain Storming
group
Kelompok menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai
segera.Setiap anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajar yang
diharapkan ialah agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain,
menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide-ide yang
ditemukannya yang dianggap benar.
6) Simposium
Beberapa orang membahas tentang berbnagai aspek dari suatu
subjek tertentu, dan membacakan di muka peserta symposium secara singkat (5-20 menit).Kemudian
diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari para penyanggah, dan juga dari
pendengar.Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh panitia perumus
sebagai hasil simposium.
7) Informal
debate
Kelas dibagi menjadi dua tim yang agak sama besarnya, dan
mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan
peraturan perdebatan normal. Bahan yang cocok untuk diperdebatkan ialah yang
bersifat problematic, bukan yang bersifat aktual.
8) Colloquium
Seseorang atau beberapa orang manusia sumber menjawab
pertanyaan dari audience. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa atau mahasiswa
menginterviu manusia sumber, selanjutnya mengundang pertanyaan lain atau
tambahan dari siswa atau mahasiswa lain. Hasil belajar yang diharapkan ialah
para siswa atau mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dari tangan pertama.
9) Fish bowl
Beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua
mengadakan suatu diskusi untuk mengambil suatu keputusan.Tempat duduk diatur
merupakan setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap
peserta diskusi.Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi,
seolah-olah melihat ikan yang berada dalam sebuah mangkuk (fish bowl).
Sedang kelompok diskusi berdiskusi, kelompok pendengar yang
ingin menyumbangkan pikiran dapat masuk duduk di kursi kosong. Apabila ketua
diskusi mempersilakan berbicara, ia dapat langsung berbicara, dan meninggalkan
kursi setelah selesai berbicara.
Kelebihan dan
kekurangan metode diskusi
Kelebihan metode diskusi adalah:
1. Merangsang
kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan – prakarsa, dan terobosan baru
dalam pemecahan suatu masalah.
2. Mengembangkan
sikap menghargai pendapat orang lain
3. Memperluas
wawasan
4. Membina untuk
terbiasa musyawarah untuk memperkuat dalam memecahkan
Agar metode diskusi dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan maka guru harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a. Menentukan
masalah (topik) yang dijangkau oleh taraf berfikir siswa. Artinya siswa sudah
memiliki pengetahuan tentang pemecahan masalah yang diharapkan.Sehingga siswa
dapat menilai, menganalisa dan mencari alternatif pemecahan dari topik yang
diberikan oleh guru.
b. Mengemukakan
masalah dengan memberi penjelasan cara-cara pemecahannya dan menjelaskan hasil
apa yang ingin dicapai dalam diskusi.
c. Guru membentuk
kelompok dengan murid dan dipilih pula ketua, wakil, penulis, mengatur tempat
duduk, menjelaskan tata tertib dan lain-lain.
d. Murid
mendiskusikan masalah dengan kelompoknya masing-masing dengan bimbingan guru.
Guru mendekatkan pada masing-masing kelompok secara bergantian dan memberi
bantuan bila diperlukan, merangsang semua anggota kelompok untuk aktif dalam
berbicara, mengemukakan ide-ide tanpa adanya tekanan atau paksaan.
e. Tiap kelompok
melaporkan hasil-hasilnya. Lebih baik dalam laporan itu diajukan selain secara
tertulis juga secara lisan (dibacakan) dab semua siswa diharapkan memberi
tanggapan dan guru berusaha sebagai penengah apabila ada perbedaan
(pertentangan) pendapat dan memberi usulan serta penjelasan sebagai kesimpulan.
f. Akhirnya
semua siswa mencatat hasil dari diskusi dan masing-masing ketua kelompok
mengumpulkan hasil diskusinya kepada guru.
Kekurangan metode diskusi adalah:
1. Tidak dapat
dipakai pada kelompok yang besar.
2. Pembicaraan
terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
3. Mungkin
dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
Untuk meminimalisir kekurangan metode ini, maka guru atau
murid sebagai pemimpin diskusi mempunyai peranan sebagai berikut :
1. Sebagai
penunjuk jalan
Tugas pemimpin disini ialah memberikan pengarahan kepada
anggota tentang masalah yang akan didiskusikan (ruang lingkup diskusi).
Sehingga dengan demikian tidak timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang.
2. Sebagai
pengatur lalu lintas
Bertugas mengatur jalannya diskusi agar jalannya menjadi
lancar :
a) Dengan jalan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada anggota kelompok tertentu.
b) Menjaga agar anggota
berbicara menurut giliran (tidak serentak).
c) Menjaga agar
diskusi tidak dikuasi oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara.
d) Membuka kesempatan kepada orang-orang tertentu (pemalu)
untuk mengungkapkan pendapatnya.
e) Mengatur pembicaraan
agar didengar oleh semua anggota.
3. Sebagai
dinding penangkis
Disini tugas pemimpin diskusi ialah penerima
pertanyaan-pertanyaan dari anggota kemudian melemparkannya kembali kepada
anggota. Jangan sampai terjadi tanya jawab antar kelompok kecil saja. Usahakan
seluruh anggota kelompok aktif berpartisipasi.
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar mempunyai
beberapa kegunaan, antara lain :
1. Memberi kesempatan
pada siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing, dapat mendorong anak
untuk mengemukakan ide baru.
2. Dapat
memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
3. Membantu siswa
untuk dapat mengetrapkan pengalaman teoritis dan pengalaman praktis dalam
berbagai pengetahuan di sekolah.
4. Membantu siswa
untuk dapat menilai kemampuan dirinya, teman-temannya dan juga siswa dapat
menghargai pendapat teman.
5. Mengembangkan
inovasi anank untuk belajar lebih lanjut.
METODE
TANYA JAWAB
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetpi
dapat pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab adalah yang tertua dan
banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga,
masyarakat maupun sekolah.
Metode ini dapat diklasifikasikan sebagai metode tradisional
atau konvensional. Dalam metode tanya jawab, guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawabnya, atau sebaliknya siswa bertanya
guru menjelaskan. Dalam proses tanya jawab, terjadilah interaksi dua arah. Guru
yang demokratis tidak akan menjawabnya sendiri, tetapi akan melemparkan
pertanyaan dari siswa kepada siswa atau kelompok lainnya tanpa merasa khawatir
dinilai tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Dengan metode tanya jawab tidak hanya terjadi
interaksi dua arah tetapi juga banyak arah. Ketika anak menanyakan tentang
bilangan prima, sebagai misal, guru yang demokratis tidak akan menjelaskan
sampai tuntas tentang apa itu definisi bilangan prima, dan kemudian memberikan
contoh bilangan prima. Dari pertanyaan ini akan muncul beberap orang ayang akan
berinteraksi di dalam pertanyaan tersebut.
Dalam penggunaan metode mengajar di dalam kelas, tidak hanya Guru saja
yang senantiasa berbicara seperti halnya dengan metode ceramah. melainkan
mencakup pertanyaan pertanyaan dan penyumbang ide-ide dari pihak siswa.
Penerapan pembelajaran dengan metode Tanya jawab dan diskusi
akan sangat menarik untuk dikaji secara detail. Metode Tanya jawab menawarkan
keterampilan dalam mengkaji problem pendidikan dengan cara diskusi sebagai solusi
menghidupkan proses pembelajaran. Sebagian besar siswa berpikiran bahwa belajar
merupakan aktivitas yang menjenuhkan sekali sering banyak siswa beranggapan
duduk di ruang kelas ibarat sebuah ruang tahanan.Problem demikian mungkin ada
benarnya akibat siswa harus berjam-jam dengan kerja pikiran pada sebuah
pembahasan, bahkan beranggapan belajar lebih menjadi beban yang menimbulkan
gejolak daripada upaya mendapatkan ilmu pengetahuan.Mungkin diantara siswa yang
masih mau mengenyam pendidikan yang tidak lebih dari sekedar menyatakan
kehadiran di kelas atau sekedar mendapatkan nilai tanpa kesadaran mengembangkan
pengetahuan atau mengasah keterampilan berpikir.
Lenyapnya motivasi belajar siswa mungkin berakar penyebab
pada keterbatasan metode yang diterapkan guru yang membatasi kemampuan mengasah
keterampilan. Beberapa resep yang bisa dipakai dalam menciptakan hasrat positif
yaitu menetapkan siswa secara nyaman, memposisikan siswa yang cocok saat
pelajaran berlangsung, meningkatkan partisipasi aktif pribadi siswa dan memakai
media yang melahirkan kesan sembari menekankan ilmu pengetahuan serta
menyiapkan fasilitator yang telaten dalam menerapkan proses pembelajaran yang
bermakna dan menyenangkan.
Mendesain proses pengajaran yang memuaskan siswa merupakan
salah satu aspek lingkungan serta pengawasan turut menekankan rasa aman-nyaman
sebuah proses pembelajaran di kelas. Selain itu guru menciptakan motivasi dan
menyiapkan siswa untuk meraih sukses melalui tanya jawab dan diskusi serentak
mengasah keterampilan berpikir siswa. Hal ini telah dinyatakan Djamarah dan
Zain (1996:107) bahwa metode bertanya merupakan teknik penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa dan
dapat pula dari siswa kepada guru. Bersamaan pikiran tersebut, Alipandie
(1985:97) mengatakan metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran oleh guru
dengan jalan mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab. Definisi yang sama juga
datang dari Djajojodisastro (1984:97) bahwa metode Tanya jawab merupakan suatu cara
menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh
murid pada saat itu juga. Hakekat metode tanya ini dilakukan secara lisan.
Bertolak dari definisi-definisi diatas dapat dinyatakan bahwa metode tanya
jawab merupakan metode dimana guru mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
siswa untuk dijawab. Sebaliknya demikian pertanyaan menciptakan sugesti untuk
menggiatkan pola berpkir siswa.Jika ada ketidak-jelasan sesuatu memotivasi
seseorang berupaya memaknainya.
Mengikut proses pembelajran dikelas, yang lazim disaksikan
adalah aktivitas verbal dalam wujud berbicara. Hal demikian mengindikasikan
suatu keterampilan verbal yang dimiliki oleh seorang guru adalah terampil
bertanya.Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Yandianto, 2000:608), bertanya artinya
meminta keterangan, penjelasan, meminta supaya diberitahu.Sementara Hasibuan
dan Moedjiono (1986:62) bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons
seseorang yang dikenai.Maksud respon berupa pengetahuan dan hal yang butuh
pertimbangan siswa.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa saat proses pembelajaran
merupakan kegiatan yang tidak dipisahkan dari metode apapun yang dipakai,
tujuan yang ingin dicapai, bagaimanapun kondisi siswa yang dihadapi. Pertanyaan
yang diajukan mengumpan siswa berpikir kritis pada pokok bahasan yang sedang
dipelajari. Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya
pendidikan. Karena itu adanya inovasi pendidikan khususnya kurikulum dan
peningkatan sumber daya manusia yang diproduk dari upaya pendidikan bermuara
pada faktor guru.Eksistensi peran guru dalam upaya membelajarkan siswa sungguh
dituntut multi peran sehngga menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif.
Metode yang relatif tua namun masih dapat diandalkan dalam
teknik pembelajaran apapun adalah metode tanya jawab. Luar biasa terjadi alur
komunikasi yang diduga berpengaruh pada respon siswa dan pada gilirannya akan
berpengaruh pada prestasi belajar. Motivasi berprestasi adalah suatu kondisi
yang bisa menciptakan daya dorong atau sugesti beraktivitas.
Dengan demikian, guru dan semua siswa bermain tentang
bilangan dan angka dengan perasaan senang (joyful learning), bukan dengan
perasaan takut ditunjuk oleh gurunya untuk menjawab pertanyaan, atau diminta
untuk menjawab pertanyaan dari guru. Oleh karena itu, penggunaan metode tanya jawab akan lebih efektif jika diikuti
dengan metode lain, misalnya penugasan atau latihan, atau demonstrasi.. Bahkan
dewasa ini telah muncul beberapa pendekatan baru dalam proses pembelajaran
matematika telah mulai popular, misalnyacooperative learning, integrative
learning, dan realistic mathematics education atau contextual learning.
Hal-Hal yang perlu Diperhatikan dalam Metode Tanya Jawab
Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan
metode ini adalah :
1. Guru harus
benar-benar menguasai bahan pelajaran, termasuk semua jawaban yang mungkin akan
di dengarkannya dari murid atas suatu pertanyaan yang di ajukannya.
2. Guru harus
sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang di ajukan olehnya kepada murid dengan
cepat.
3.
Pertanyaan-pertanyaan harus jelas dan singkat ini harus di perhatikan,
sebab pertanyaan-pertanyaan harus di ajukan secara lisan.
4. Susublah
pertanyaan dalam bahasa yang mudah di pahami murid.
5. Guru harus
mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas.
6. Berikan waktu
yang cukup untuk memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga murid dapat
merumuskannya dengan sistematis.
7. Tanya jawab
harus di lakukan dengan suasana yang tenang dan bukan dalam suasana yang tegang
yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat di antara anak didik.
8. Agar
sebanyak-banyaknya murid memperoleh giliran menjawab pertanyaan dan jika
seseorang tidak dapat menjawab segera, giliran di berikan kepada murid yang
lain.
9. Usahakan
selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu problem saja.
10. Pertanyaan harus
di bedakan dalam golongan pertanyaan pikiran dan pertanyaan reproduksi atau
pertanyaan yang meminta pendapat dan hanya fakta-fakta.
11.
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah direncanakan sebelumnya.
12. Perencanaan
pertanyaan dapat berdasarkan pada konsep yang ingin diperoleh atau dipahami
siswa. Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan kemampuan siswa dan dengan kalimat yang lugas.
Kelebihan dan Kekurangan
Tanya Jawab
Metode Tanya memiliki
beberapa kelabihan dan kekurangan, sebagai berikut:
a. Kelebihan
Metode Tanya Jawab
1. Pertanyaan dapat
menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang
ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2. Merangsang siswa
untuk melatih dan mengebangkan daya piker, termasuk daya ingatan.
3. Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b. Kekurangan
Metode Tanya Jawab
1. Siswa merasa takut, apabila guru kurang
dapat mendororng siswa untuk berani, dengan
menciptakan suasana yang tidak tegang melainkan akrab.
2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai
dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
3. Waktu sering banyak terbuang, terutama
apabila siswa tidak dapat menajawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak
mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
Perbedaan antara metode Tanya Jawab dengan Metode Diskusi
Cara mengajar yang serupa ini dapat dibedakan dalam dua
jenis ialah : metode tanya jawab dan metode diskusi Perbedaan pokok antara
kedua metode itu terletak dalam :
1) Corak
pertanvaan yang diajukan oleh Guru.
Pada hakikatnya metode tanya-jawab berusaha menanyakan
apakah murid telah mengtahui fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan. Dalam
hal lain siswa juga bermaksud ingin mengetahui tingkat-tingkat proses pemikiran
murid. Melalui metode tanya-jawab Guru ingin mencari jawaban yang tepat dan
faktual.
2) Sifat
pengambilan bagian yang diharapkan dari pihak siswa
Sebaliknya dengan metode diskusi, Guru mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan yang agak berlainan sifatnya. Di sini Guru merangsang
siswa menggunakan fakta-fakta yang dipelajari untuk memecahkan suatu persoalan.
Pertanyaan seperti ini biasanya tidak mempunyai jawaban yang tepat dan tunggal,
melainkan lebih dari sebuah jawaban. Dari penjelasan tersebut kita ketahui
bahwa metode, tanya-jawab mempunyai wilayah yang saling mencakup dengan metode
diskusi, sehingga kadang-kadang sukar dibedakan, apakah yang sedang dipakai
oleh Guru dalam suatu kelas. Tetapi lepas dari kenyataan bahwa kedua metode ini
sering sukar dibedakan, akan tetapi tujuan dan teknik masing-masing cukup mempunyai
perbedaan yang besar sehingga dalam uraian ini seyogyanya dibedakan.
Pengerti
Metode Ceramah -
Menurut Nana Sudjana ceramah adalah penuturan bahan
pelajaran secara lisan.Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya
dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, sera memperhatikan
batas-batas penggunaannya.( Nana Sudjana 2000:77). Menurut Drs. Muhaimin MA,
dkk metode ceramah merupakan kombinasi dari metode hafalan, diskusi dan Tanya
jawab (Muhaimin, dkk, 1996: 83). Sedangkan menurut W. Scham dala bukunya
"the process and effects of mass communication" dala hal ingatan
sesuatu yang disampaikan dengan lisan lebih laa ingata dari pada disampaikan
dengan tulisan.Selain itu, mmetode ceramah itu pada umumnya dilakukan secara pebicaraan
face to face hal ini menurut W. Schram adalah sangat efektif.
Dalam metode ceramah( lecture method) adalah sebuah cara
Melaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara mon0olog dan hubungan
satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dala
mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya
faha siswa.
Pelaksanaan Metode Ceramah
Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling
tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan
ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik
perhatian siswa.Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap
penting dengan tujuan, agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok
atau persoalan tertentu.
Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai
berikut:
• Bahan
pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia
sangat terbatas.
• Guru
seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.
• Guru akn
merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa
diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.
• Guru
memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap
pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).
• Jumlah
siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode
ini.
Langkah-langkah penerapan metode ceramah
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan
metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. Langkah Persiapan
Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada
siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam
pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk
membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.
b. Langkah Penyajian
Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan
pokok-pokok masalah.
c. Langkah Generalisasi
Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk
mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.
d. Langkah Aplikasi Penggunan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam
berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.
Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode
ceramah secara murni itu sukar, maka dala pelaksanaannya perlu menaruh
perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga
proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.
Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah
Setiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun
kelemahan. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah
adalah:
1. Suasana
kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama,
sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.
2. Tidak
membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang cukup singkat murid dapat menerima
pelajaran sekaligus secara bersama.
3. Pelajaran
bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan
bahan yang banyak.
4. Melatih
para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat
menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
Kekurangan Metode Ceramah
1. Interaksi
cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)
2. Guru
kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan
ceramah.
3. Mungkin
saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang
dimaksudkan guru.
4. Siswa
kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi
ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya
mengarah verbalisme.
Untuk itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk
mengatasi kelemahan metode ceramah adalah:
1. Meberi
penjelasan dengan memberikan keterangan-keterangan, dengan gerak-gerik, dengan
memberikan contoh atau dengan enggunakan alat peraga.
2. Selingilah
metode ceramah dengan mmetode yang lain untul menghilangkan kebodanan
anal-anak.
3. Susunlah
ceramah itu secara sistematis
4. Penggunaan
alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari penyajian seperti:
• Papan
tulis dan alat-alat teknis papan tulis
• Alat
pelajaran dua dimensi: Grafik, bagan dan lain-lainnya.
• Alat
pengajaran tiga dimensi: model, market spesiment (bagian dari benda dan
sebagainya)
• Gambar-bambar
• Alat-alat
pelajaran visual di atas proyeksi, baik dengan menggunakan diskop atau
epidiskop. (Ramayulis: 1990: 118-119).
Karena masih banyak kelemahan dalam mmetode ceramah yang murni,
aka para pakar pendidikan mulai menggunakan metode ceramah plus yang merupakan
percampuran antara metode ceramah murni dengan metode-metode yang lain.
V DAFTAR ISI
comment 0 komentar