Ku relakan surgaku untuk mu - Tempat Berbagi Ilmu

Ku relakan surgaku untuk mu

Ku relakan surgaku untuk mu

           Gelap kan menjadi terang dengan datangnya sang raja siang bersama dengan cahaya indahnya, kicawan burung pun saling bersautan menyempurnakan indahnya alam semesta, rahman bangkit dari ranjang dan melangkahkan kakinya menuju kamar yang berding-dingkan kardus-kardus bekas dan beratapkan barisan daun kelapa, sebagai tempat rahman membersihkan kotoran-kotoran yg melekat di tubuhnya, dia hanyalah seorang penjual bakso keliling dengan penghasilan yang paspasan, dengan penghasilan yang begitu sedikit rahman harus menanggung beban yang cukup berat, dia harus memenuhi semua kebutuhan keluarganya setelah di tinggal oleh ayahanda tercinta, rahman harus menggantikan posisi ayahnya setelah tiada.
               Selesai dia membersihkan tubuhnya, rahman keluar dan bergegas mengganti bajunya untuk segera berangkat berjualan bakso.
“rahman….rahman makanlah sebelum kamu berangkat jualan bakso”panggil ibu dari arah dapur
“iya bu sebentar rahman lagi siap-siap” jawab rahman sambil memasang kancingan bajunya
               Sepotong singkong dan umbi-umbian terhidang di atas meja makan menunggu untuk di santap rahman dengan adik-adiknya, rahman duduk dan menyantap sepotong singkong sebagai penganjal perut di pagi hari, sepintas hatinya merasa sedih, karna merasa miskan di tengah kekayaan negerinya aku hanyalah seorang penjual bakso keliling, selesai sarapan rahman menghampiri sang ibu untuk berpamitan
“ibu rahman  berangkat dulu” ucap rahman sambil mencium tangan ibunya yang sudah keriput
“iya, hati-hati jangan lupa berdo’a pada sang pencipta alam semesta” jawab ibu sambil mengelus-gelus kepalanya.
               Ia berangkat dengan harapan bisa mendapat rezeki yg banyak untuk membanyar tagihan air,listrik yg sudah 3 bulan menunggak, rahman menyusuri jalan-jalan raya dan trotoar yang sudah ramai dengan mahasiswa dan para karyawan yg mau berangkat ke kantor. Setiap jalan dan trotoar yg rahman lalui, dia berteriak menjajakan dangangannya” bakso enak tanpa borak,,,bakso enak tanpa borak” sesekali rahman berhenti teriak karna capek dan haus
“bang baksonya bang” panggil ibu-ibu di seberang jalan sana, rahman menghampiri ibu itu, sambil mendorong gerobak yg berisikan barang dangangannya
Tanya rahman dengan ramah” mau beli berapa buk…..?”
“2 bungkus saja bang” jawab ibu itu, rahman membungkuskan pesanan ibu tersebut
“ini pesanannya semua menjadi 20 ribu” jawab rahman sambil memberikan bungkusan plastic hitam yg berisikan pesanannya.
“ini uangnya” ucap ibu itu

“terimakasih buk jangan bosan-bosan membeli bakso di sini” ujar rahman sambil menggucapkan syukur dalam hatinya………….
                                                                              *********

          Panasnya matahari yg menyenggat kulit rahman denga keringat yg berjujuran ketanah, terbesit dalam hatinya untuk beristirahat sebentar di bawah pohon mangga, rahman menaruh gerobaknya di sampingnya, dia duduk menatap dedaunan yg bergoyang di terpa angin siang sambil mengelamun, entah apa yg sedang dia lamunkan…?
“bang baksonya bang” suara itu membunyarkan lamunannya, dia terkejut dan berdiri ternyata seorang perempuan berkerudung hitam sedang berdiri di depan gerobaknya
“bang baksonya satu bungkus” ucap wanita itu sambil main handphone di tangannya
“ini bak baksonya”rahman menyodorkan bungkusan plastic hitam yg berisikan pesanannya
“berapa harganya bang” Tanya wanita itu yg masih sibuk dengan handponenya
“1000 ribu” jawab rahman
           Tiba-tiba bungkusan plastic hitam itu terjatuh dari pengangangnya”plaaasssssssss” bakso yg sudah perempuan tersebut pesan terjatuh dan tumpah tanpa sisa, rahman membungkuskan bakso yg baru dengan niat ingin mengantikan bakso yg suda tumpah, tapi perempuan itu menolak pemberian dari rahman
“tidak terimah kasih, tidak usah repot-repot tadi aku yg salah karna aku tidak focus memegangnya”jawab perempuan berkerudung hitam itu, rahman hanya terdiam dan menatap jawahnya yg bulat bagaikan bulan purnama sambil berucap dalam hatinya”subhanallah apakah ini yg nama bidadari?”
                                                                                       *******
             Jam menunjukkan pukul 5.00 wib, kilauan senja pun hampir pupus di makan waktu, seperti menggoreskan kenangan di atas lajurnya usia, ayat-ayat suci pun mulai di lantunkan dengan merdu, membuat rahman ingin cepat-cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga kecilnya, dia membereskan daganganya yg masih tersisa sedikit, gerobak tua yg masih berisikan sisa dagangan di dorong rahman menuju gubuk surganya yg masih berdiri kokoh dengan keelokannya, di sepanjang perjalan pulang rahman masih memikirkan perempuan berkerudung hitam tadi, sosok perempuan yg membuat rahman penasaran, rahman meresa kecewa karna tadi dia tidak menyakan siapa namanya….?, tak terasa lorong-lorong yg ia lewati membawanya berdiri di depan gubuk surganya.
“assalamualaikum” ucap rahman dari arah pintu
“waalaikumsalam” saut dina sambil membukakan pintu untuk kakaknya yg baru pulang berjualan bakso
“ibu mana din”Tanya rahman sambil melangkahkan kakinya menuju ruang kecil
“ibu di dapur kak” jawab dina dengan singkat
            rahman masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat dan melepaskan penatnya, ia rebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yg beralaskan tikas sederhana, disitulah tempat rahman untuk melepaskan penatnya yg sudah seharian menjajakan baksonya kesana kemari
           pikiran itu kembali muncul dan bergulat dalam otaknya, pikiran yg membuat rahman penasaran untuk mengenalnya lebih jauh lagi, sosok perempuan berkerudung hitam dengan jawah yg sangat elok di pandang mata.”semoga besok aku bisa berjumpa dengannya kembali”ucap rahman dalam hatinya sambil menatap langit-langit rumahnya………”allahuakbar…allahuakbar” suara adzan berkumandang merdu , menggema, menghiasi dan mewarnai alam jagat raya, menandakan umat muslim di panggil untuk menghadap sang pencipta alam semesta,
“rahman..rahman ayo sholat magrib berjemaah dulu” panggil ibu dari ruang tamu
“iya bu, rahman ambi wudhu dulu sebentar” jawab rahman singkat sambil melepaskan pakain yg masih ada di tubuhnya dan menuju kekamar mandi untuk mengambil wudhu dan sholat magrib berjemaah bersama keluarga kecilnya, rahman menjadi imam dalam sholat magrib itu, allahuakbar………..di dalam sujudnya rahman meneteskan air, mengingat ayahanda tercinda sudah 5 tahun meninggalkan rahman dan keluarganya, di tengah deru dan gemuruh perjuangannya berlari di dalam kegelapan, walaupan berat kakinya untuk melangkah dan tak bisa lagi melangkah ia akan tetap berjuang demi mendiang ayahnya dan keluarga kecilnya.
                                                                                         *********
         Cahaya sang mentari masuk dari celah-celah rumah yg berding-dingkan bambu, membangunkan rahman dari tidur nyeyaknya, ia bangkit dan mencoba duduk melihat jam menunjukkan pukul 06.00 wib, rahman bersiap-siap untuk jualan bakso kembali, di sela-sela ia bersiap, perempuan berkerudung hitam itu kembali lagi muncul di otaknya, membuat rahman semakin penasaran denga perembuan tersebut, rahman mengenakan topi berwarna hitam yg sudah pudar warnanya dengan kaos putih yg agak kebesaran di tubuhnya dan celana trining panjang membalut kakinya, rahman berangkat jualan tanpa saranpan dan berpamitan pada ibunya, karna sudah kesiangan, rahman kembali menyusuri jalan-jalan raya dan trotoar yg sudah lenggang dari bus yg melulalai kesana kemari membawa penumpang, rahman berhenti di dekat taman bermain, sambil menunggu pembeli datang, ia mencuci piring kotor bekas pembeli kemaren.
“bang baksonya bang” seseorang memanggil rahman dari depan gerobak
“iya, maaf lama tadi lagi mencuci piring kotor bekas pembeli”jawab rahman sambil mengelap tangannya tanpa melihat wajah orang yg memanggilnya, rahman terkejut setelah mengetahui siapa yg memanggilnya, dia adalah perempuan kemaren yg membuat rahman penasaran
“embak yg kemaren baksonya tumpahkan”Tanya rahman basa basi
“iya, aku yg kemaren” jawab perempuan itu singkat
“kalau boleh tau nama embak siapa?”Tanya rahman dengan hati penasaran
“ratna, kalau abang sendiri siapa namanya?” jawab ratna dengan balik Tanya pada rahman
“ aku rahman”jawab singkat
             semenjak pertemuan yg terjadi di antara mereka , tapak-tapak indah menghiasi dan mewarnai hari-hari rahman yg dulu hanya ribuan warna suram tanpa warna dan menyinari relung hati yg dulu hanya gelap yg ada, tak heran semua itu bisa terjadi dalam kurun waktu yg sangat sebentar, karna ada sosok gadis yg sudah mengisi kekosongan hatinya rahman yg telah lama menanti seseorang yg bisa menepatinya.
              
                                                                                            *********
Satu minggu dari pertemuan mereka, rahman mengajak ratna bertemu di sebuah taman bermain di dekat rumahnya, tempat di mana akan menjadi saksi bisu di antara pertemuan dua anak insane manusia yg bmasih ragu dengan isi hatinya.
             hari sudah larut malam hanya suara jangrik dan belalang sawah yg terdengar di telinga rahman, di atas tempat tidur yg beralaskan tikas, rahman merebahkan tubuhnya untuk beristirahat agar besok bangunya frees
“tak sabar rasanya aku menanti ayah berkokok dan terbitnya sang raja pagi” ucap rahman sambil menatap langit-langit rumahnya yg sudah rapuh di makan rayap
              Pudarnya warna gelap yg menghiasi malam dan menghilangnya para bntang yg menghiasi langit-langit malam, dengan hadirnya sang raja pagi untuk menyapa sayap-sayap hati yg patah sebagai hari terbukanya lembaran baru dalam ke hidupannya, meninggalkan sejarah kelam masa lalu dan berjalan menuju  masa depan yg indah dan berwarna, rahman membuka matanya dan melihat seluruh isi ruangan yg bersinar karna cahaya mentari yg masuk melewati celah-celah dingding rumah bambu, rahman baru ingat bahwa dirinya mempunyai janji dengan ratna di taman bermain, dia terkejut melihat jam sudah pukul 08.30 wib, rahman langsung bangkit dari ranjangnya dan bersiap-siap untuk bertemu dengan ratna dengan balutan baju sederhana dan rambut yg di sisir ke kanan, ia berangkat menyusuri jalan setapak pedesaan dengan sedikit lari-lari kecil, sampainya rahman di sana ternyata ratna sudah menunggunya sambil membaca buku, entah buku apa yg dia baca,,? Rahman menghampiri ratna yg sedang asyik baca buku dengan perasaan hati yg tidak enaak
“maaf telat”ucap rahman singkat
“iya, gak apa-apa”jawab ratna sambil menaruh bukunya kedalam tasnya
           rahman duduk di sampingnya ratna sambil memandangi jawahnya yg sudah tersipu malu, rahman memengang kedua tangan ratna dan menaruh di dadanya”ratna mungkin aku adalah orang yg tak pantas untuk mu karna aku hanya seorang penjual bakso keliling, sedangkan kamu adalah anak orang yg berada, tapi aku juga seorang laki-laki yg ingin merasakan dicintai dan mencintai, dan aku tidak memaksamu untuk mencintai ku, tapi aku hanya ingin kamu tau, laki-laki  sederhana yg ada di depan mu ini sangatlah mencintaimu”ucap rahman sambil memegang tangan ratna
          seketika ratna langsung memeluk rahman dengan sangat kenjang, “rahman aku tak perduli siapa kamu dan apa pekerjaanmu, aku hanya butuh kesetiaanmu dalam hidupku dan bimbinglah aku dalam mencintaimu” jawab ratna sambil meneteskan air mata bahagia.
                                                                                          ********
           Sejarah kelam yg suram kembali terukir dalam hidupnya rahman, tapak-tapak indah yg menggema, menghiasi dan mewarnai lorong-lorong hitam dalam hatinya pudar perlahan di makan waktu dan zaman, sejarah itu berlabuh dan hinggap sekejab di dalam hatinya, masalah datang dalam hubungan mereka berdua, keluarga ratna tidak setuju jika ratna sampai menikah dengannya, keluarganya ingin ratnaa menikah dengan orang yg sama stasusnya bukan dengan orang penjual bakso keliling, hari  ini adalah hari dimana ratna akan di jodohkan dengan laki-laki kaya lulusan amerika serikat.
“assalamualaikum”panggil seseorang dari depan pintu
“waalaikum salam”ucap ibunya ratna sambil membukakan pintu untuknya, ternyata yg datang adalah keluarga yg mau meminang ratna
“ayo masuk aggap rumah sendiri”ucap ibunya ratna dengan ramah
“ratna,,,ratna cepatlah turun tamunya sudah datang”panggil ibu, ratna turun dengan balutan kerudung hitam yg membuat dirinya bertambah cantik
“perkenalkan ini ratna, anakku” ucap ibu memperkenalkan ratna”oh iya, ratna ini edi, dia orang yg sangat hebat di amerika dia mendapatkan gelar professor termuda” mendengar perkataan ibunya ratna, edi hanya tersenyum
“ oh iya, kapan pernikahan ini akan di laksanakan?” Tanya keluarganya edi
“secepatnya” jawab ibu singkat, mendengar percakapan itu, ratna meneteskan air mata ingat pada rahman yg di sana.
                                                                                            *******
             Dua minggu kemudian, edi mengantarkan undangan pernikahan pada rahman yg sedang berjualan di dekat taman bermain anak-anak
“rahman..apak kamu rahman…?”Tanya edi
“iya saya sendiri”jawab rahman singkat
           tanpa banyak bicara edi langsung memberikan undang yg di dalamnya tertuliskan nama ratna dan edi yg akan segera menikah, rahman membuka undangan yg diberikan oleh edi padanya, rahman terdiam tanpa kata, tubuhnya kaku tidak bisa bergerak melihat nama ratna yg tulis di atas kertas undangan tersebut, dia tak tau harus bagaimana dan tak tau apa yang harus dia lakukan sekarang ini, dia hanya berkata dalam hatinya mungkin inilah takdirku, ucapnya
“apakah kamu edi” Tanya rahman dengan tubuh yg tak berdaya
“iya, aku edi calon suami ratna” jawab edi singkat
“aku hanya ingin kamu menjaga ratna dengan baik dan bahagiakanlah dia,  akurela surgaku untuk mu, apabila itu bisa membuat ratna bahagia dan aku minta tolong padanu, tolong berikan surat ini pada ratna” ucap rahman, edi menggambil surat yg di berikan rahman untuk ratna sambil berkata” aku berjanji akan membahagiakan ratna selamanya” ucap edi, selesai mengantarkan undangan pada rahman edi langsung pulang menuju rumahnya ratna untuk memberikan surat dari rahman untuknya,
“assalamualaikum ratna” panggil edi
“waalaikum salam” jawab ratna, ini ada surat untukmu dari seseorang tadi aku bertemu di taman bermain, dia menitipkan surat untukmu, entah apa isinya?, ratna menggambil surat tersebut dan membacanya.

                                                                                   assalamualaikum
                 Ratna kekasihku, aku sudah tau bahwa kamu sudah di jodohkan dengan anak orang kaya yg insyaalah bisa membuatmu bahagia lahir dan batin, dan kamu pun menerima perjodohan tersebut karna kamu tak mau oarng tua mu kecewa padamu, ratna kekasihku, kamu tak salah menerima perjodohan itu, tapi aku yg salah telah memilihmu sebagai kekasih hatiku, ratna kekasihku, aku rela engkau bersanding di pelaminan bersama orang lain, asal itu bisa membuat bahagia untuk selamanya
                                                                                                                  Rahman kekasihmu
                 ratna bersimpuh dan menangis teringat semua kenangan indah bersama rahman selama Ini, dia hanya menyesali semua keadaan yg terjadi, keesokan harinya ratna menemui rahman di taman bermain
“rAhman maafkan aku, karna aku telah mengecewakan mu” ucap ratna sambil meneteskan air mata
“ kamu tidak salah, aku yg salah” jawab rahman singkat
                 ratna memeluk rahman dengan begitu kenjang, dia tak mau dirinya berpisah dengan rahman untuk selamanya, dia tak mau pernikan ini terjadi, tapi apalah daya jika tangan tak sampai.
“ratna kekasihku, tak usahlah engkau bersedih, aku tidak apa-apa, aku sudah merelakan mu untuk edi”,ucaprahman, mendengar perkataan rahman tersebut, membuat ratna semakin bersedih dan menangis, rahman mengecup keningnya sebagai tanda perpisahaan di antara mereka berdua………..

                                                          By: sholeh kosim( crew )