Sering kali kita jumpai orang orang miskin,termasuk yang nulis tulisan ini. Hihihi.... kita sering menjumpai mereka di berbagai tempat, lokasi, waktu yang terkadang kita tidak bisa menyangkanya.
Kita sering berjumpa dengan mereka . Mulai dari tempat-tempat perbelanjaan terkenal sampai yang ada di plosok pedesaaan. Kita sering jumpai mereka di jalan2 umum sampai di bawah jembatan.
Mulai dari tempat peribadatan sampek tempat leristirahatan terakhir . Mungkin di negeriku ini di berbagai titik kehidupannya bisa di pastikan ada orang miskin.
Ada apa dengan Negeriku. ?
Negeri tanah surga Katanya. Negeri di mana dulu banyak negara-negara lain ingin menguasainya. Dengeri dengan sejuta pesona, mulai dari ke indahannya sampai kekayaan alamnya.
Negeri surga bumi orang menyebutnya.
Tapi apa yang terjadi di negeriku hari ini.
Banyak orang yang takterpenuhi haknya . Kemiskinan merajalela, penganguran di mana-mana. Seakan sudah menjadi ciri khas wajah negeriku hari ini.
Ada apa dengan negeriku...?
Di negeri Orang. Ketika sudah mencapai usiao tua, mereka menikmati harituanya dengan mengaji,bermain dengan cucu,bersantai dengan seumuranya . Tapi itu tidak terjadi di negeriku. Di negeriku mereka harus berjuang di harituanya untuk sekedar ingin memperoleh sesuapnasi setiap harinya.
Ada apa dengan Negeriku?
Di kala di negeri orang. Para anak kecil setiap harinya bermain, memperoleh pendidikan yang layak,dan bersenang-senang di masanya. Tidak di negeriku. Di sini anak kecil harus kerja siang dan malam. Menggadaikan waktu bermainnya untuk berjualan koran , dan memilih untuk berpanas panasan demin orang tua yang di rumahnya sedang sakit tampa ada uluran tangan dari yang bersangkutan.
Ada apa dengan negeriku hari ini?
Sungguh tak sanggup memikirkan apa yang tengan terjadi di negeri tanah surga katanya.
Ciapakah pelakunya...?
Tanya seseorang di sampingku.
Ciap yang membuat negeri yang dulu makmur sentosa menjadi ambiradul begini... ?
Tanyanya lagi..
Di terus bertanya. bertanya..
bertanya.
bertanya. bertanya..
bertanya. bertanya. bertanya..
bertanya.
bertanya. bertanya..
bertanya akan siapa? Mengapa? Dan sebagainya . Hingga kupingku terasa akan lepas dari akarnya disebabkan pertanyan-pertanyaan itu menghujam nuraniku.
Ciapa yang salah..... sebenarnya kita semua sudah tau siapa yang mendalangi semua ini . Hanya saja kita tetap saja tuli dan buta hati sehingga sampai detik ini negeri ini tetap begini. Negeri para bedebah kata salah satu penulis.... (vi)
#ada apa dengan negeri ku .01
comment 0 komentar