Antologi Puisi A'la Iliyyin - Tempat Berbagi Ilmu

Antologi Puisi A'la Iliyyin

Ini adalah kumpulan dari beberapa puisi karsaya sahabat saya A'la Iliyyin, kumpulan puisi yang orangnya sendiri tidak tau bahwa puisinya di posting, tapi walaupun penulis bukan sastrawan yang terkenal, menurut saya karya puisi yang ada di sini sudah mencapai taraf untuk dikataka ''wah''. karya puisi ini semua nya mengambil dari akun facebook resminya. saya tertarik untuk mempublikasikan karya sahabat saya yang satu ini karna menrut saya lagi... masih saya... dan terus saya... karya karya ini sangatlah menarik dan hal yang menjadi fokus ketertarikan saya pada puisi-puisi karya sahabat saya yang satu ini pada puisi yang menekankan aspek pembahasan pada masalah pesantren termasuk juga puisi-puisi tentang perasaan atau pun juga pengalaman pribadi sahabat sahabat saya yang satu ini. tapi entah espon apa yang akan saya dapatkan satelah yang empunya tau bahwa puisinya saya publikasikan, semoga aja respon possitif amin meurut saya rugi kalo belum baca.

Masih dengan tautan Rindu
Banyak yang mengaku kaku padaku
Padahal telah kuajarkan agar tak lagi kaku
Bukankah sholawat kepada sang nabi adalah obat agar tak kaku
Lalu mengapa kau abaikan itu
Hei engkau
Janganlah mengaku Rindu
Pada Beliau
Jika engkau masih berlaku lesu
Sedangkan itu adalah anjuran
Alfatih, thibbil qulub, sholawat Nariyah
Atau bahkan sholawat ustmaniyah
Ayolah jangan lesu begitu
Agar tak adalagi kata kaku
Agar menjadi Obat Rindumu
Agar kau tak lagi seperti orang bisu.
Oh jiwa....
Mengapa kau madih saja mengaku lelah
Sedang semua telah terarah
Yaqinlah.....
Bahwa semua akan berakhir indah
Dengan proses yang begitu megah.
Mulailah 
Dari yang paling mudah
Allahumma solli ala Muhammad.
"SHOLAWAT OBAT RINDUMU"
Blu'uran 29 Juni 2017 
16:35

Jangan terbang jika dipuji
Jangan tumbang jika dicaci
.
.
.
Jadilah engkau seperti bintang dilangit
Walau kecil jika dilihat dari sungai
Namun, ia tetap berada dilangit
Jangan jadi debu yang selalu ingin terbang
Namun kenyataanya ia tetap berada dibawah

 Terkadang tak ada yang mengerti
Mangapa kita mengambil langkah ini
Kenapa kita rela berjalan kaki
Dalam perjalanan yang jauh nan sunyi
Banyak yang tak mau memahami
Mengapa hidup selalu begini
Penuh lika liku yang begitu berarti
Catatanku masih rapi
Tentang langkah kami
Tentang Rindu ini
Dan juga tentang perjalanan penuh abdi
Wahai....
Seringkali aku mencoba
Mencari setitik makna
Dalam pergulatan jiwa
Tentang Rindu
Tentang kasihsayang
Juga tentang keseragaman
Selamat mencari jatidirisejati
Dalam langkah yang selalu pasti
Blu'uran 28 juni 2017

Berbakti dalam abdi
Mentaati
Dan rendah hati
Miftahul Ulumku
Dalam bingkai Rindu
Ingin kupahat sejarahmu
Lewat bingkai cerita lalu
Dimading2 kebangganku
Ingin kulukis kisah dalam pengabdian
Mengukir sejarah penuh kerinduan
Dalam bingkai pengorbanan
Bersama bait2 cita cita yang terhampar
Dihalaman luasmu
Miftahul Ulum
Ingin kupahatkan pula
Cerita dalam persahabatan
Yang mengisahkan pengorbanan
Kesetiaan
Dan keserasian
Kau ajarkan aku
Cara mengabdi penuh keikhlasan
Tanpa paksaan
Kau ajarkan aku
Menghargai
Tanpa meminta untuk dihargai
Miftahul Ulum
Izinkan aku mencintaimu dengan benar
Merindukanmu dengan penghormatan
Dan menjadi bagian dari titik huruf yang kau ajarkan
Foto Senja Putihmu.Banyak kenangan
Banyak cerita
Banyak canda
Banyak tawa
Banyak pertengkaran
Banyak beda pendapat
Disinilah kami belajar
Memperbaiki diri
Menghargai
Menerima apa adanya
Tanpa menuntut harus ini dan itu
Saudara saudaraku
Selamat berjuang sayang
Jangan menyerah
Apalagi hendak kalah
Ada banyak impian yang mereka titipkan pada kita
Jangan pernah lengah
Apalagi gundah
Bukankah Mading itu telah menjadi saksi
Bahwa cerita didepan teras asrama
Selalu mengundang tawa geli
Selamat berjuang demi satu impian
Yang telah tertanam dihati
Foto Senja Putihmu.

Barangkali tempat ini yang akan menjadi saksi
Bahwa kita pernah menjadi abdi
Yang mencoba menjadi abdi sejati
Lewat seberkas kisah dalam pencarian jati diri
Barangkali kisah ini akan menjadi saksi
Tentang persaudaraan yang penuh imajinasi
Dalam kisah yang tertata rapi
Dalam bingkai catatan hati
Barangkali kita sering tak mengerti
Mengapa harus ada cerita dalam langkah ini
Namun, inilah yang membentuk pribadi
Menjadi pribadi yang insani
Selamat memahami apa arti kami
Dalam pencarian abdi yang sejati.


Salam Rindu dari anakmu Ibu
Kembali kami bertemu hari raya
Namun, serasa ada yang kurang bagiku
Karena kau tak lagi disisiku
Tetes bening ini kembali berjatuhan ibu
Karena kami Rindu
Malam hariraya
Kau mengajak kami anak2mu
Bertamu
Mengunjungi sanak family
Kau ajarkan kepada kami
Bagaimana cara menghargai
Tanpa mengharap untuk dihargai
Tuturmu kami Rindu ibu
Setiap hariraya tiba
Kau buatkan kami makanan istimewa
Kau ajak kami tersenyum tertawa
Mensyukuri nikmat dalam untaian Doa
Salam kami untukmu ibu
Maaf dari kami
Jika seringkali kami lalai padamu
Maaf kami ibu
Jika seringkali tingkah kami keliru
Semoga kau baik disisinya
Kami begitu sangat merindukanmu
Ibu....
Foto Atmimlana Nurona.



Terkadang penantian akan cukup melelahkan
Dari pada pengorbanan
Bukankah sudah jelas dalam oretan lama
Bahwa menanti itu membosankan
Namun, menanti bukan begitu
Menanti adalah menunggu penuh dzikir
Agar tak ada lelah yang datang
Apalagi bosan hendak tinggal
Jangan menunggu esok tiba
Jika hari ini kita bisa
Selamat mengulangi hafalanmu
Sahabat Rindu.
Foto Senja Putihmu.


Akankah ada.?
Seseorang yang dengan rela hati mendukung mimpi-mimpi perempuannya.
Sesederhana tetap menjadi diri sendiri
Akankah ada.?
Seseorang yang tidak akan bosan mendengarkan cerita-cerita pengalaman yang mungkin seringkali diulang
Akankah ada.?
Seseorang yang percaya
Bahwa, kebersamaan bukan tentang menanggung atau menjadi beban.
Tetapi, saling meringankan tanpa harus menuntut dan meminta.
Semoga ada....
Pastinya ada....
Tunggu saja....
Hingga waktu itu tiba....
Tidak perlu memaksa....
Dan terlalu berat memikirkannya
Tenang saja


Ingat bukan A'la yaaaa....)
Tak mengapa tak dipuja
Yang penting Sholeha
Kata itu masih indah menemani langkah perjuangan
Abdi kami untukmu guru
Akui kami sebagai muridmu
Bukankah engkau yang ajarkan pada kami
Untuk berhati besar dan tidak sombong
Akui kami guru
Sebagai bagian dari titik hurufmu
Yang terukir dengan indah
Disetiap bingkai memory
Semoga kami dapat mencintaimu dengan benar
Merindukanmu dengan pengkhormatan
Dan menjadi bagian dari titik huruf yang kau ajarkan

Hendak aku berlari
Namun, kembali ada yang menghampiri
Dan pergi se enak hati
Bukankah tak ada yang salah dalam mencintai
Tapi fatalnya banyak yang keliru memperilakukan cinta
Wahai....
Rembulan telah kembali sabit
Namun cinta dihati takkan pernah sabit
Bukankah malam telah menjadi saksi bisu
Bahwa cinta dihati akan selalu bak purnama
Menerangi hati yang mengaku sepi
Blu uran 22:50
18 Juni 2017

Ah bukankah aku sudah berusaha untuk setegar karang
Namun, mengapa engkau masih bertanya sayang
Bukankah semua cerita telah kusulam
Lewat sebait syair yang kian mencekam
Dalam Rindu selalu ku semogakan
Semoga aku tak salah jalan
Agar cinta tak patah dipersimpangan
Foto Senja Putihmu.
Desir sore ini
Allah.... Rasa apa yang terpatri
Bukankah Rindu telah kutitip hati2
Dalam untaian dzikir menguntai puji
Jaga hati kami
Dengan Ridho Illahi
Allah kepadamu kutitip harap dalam pinta
Kabulkan Robby.

Ada rindu yang tertata
Dalam setiap rentetan cerita
Menata hati penuh Cinta.
Foto Senja Putihmu.
Semua bak mawar digurun
Yang selalu mencoba bertahan
Agar bisa setegar kaktus
Dalam sejarah kehidupan.
Foto Senja Putihmu.
Semua melalui proses yang begitu melelahkan
Jika simalakama
Maka ambillah yang lebih kecil mudhorotnya
Maaf aku tak berniatnmenghindar
Apalagi pergi tanpa kabar
Ini hanya sebuah proses mediasi
Yang begitu melelahkan
Dari semua pilihan haruslah ada keputusan
Bukan tentang kalah karena mengalah
Namun, sekali lagi saya tegaskan
Saya tak ingin begini
Tapi apalah arti semua ini
Jika masih saja berbekas sakit hati
Malam ini, ketika jam masih menunjukkan
Jam 02:50 saya putuskan untuk sekedar
Menghenyakkan semua yang sekiranya
Mengganggu keadaan hati.
Maaf sekali lagi
Saya putuskan untuk pamit.

Jika engkau ingin membasmi tikus,
Tak harus membakar lumbungnya lek
Jika kau begitu sama saja dengan kau hunuh diri
Ah kata itu menyadarkanku lagi
Bahwa hidup begini adanya
Walau takkan pernah ada yang mengerti
Mengapa aku bersikap begini.

Begitulah wanita
Memang begitu adanya
Mungkin, bagi sebagian mereka
Wanita terkadang bak serigala
Namun, iya lebih cantik dari cinderella
Lantas, mengapa harus ada cinta
Jika masih terlintas dusta
Yang melukai hati wanita.

Mimpi itu kembali menyapa
Masih di pelataran pagi buta
Engkau datang dengan seribu cinta
Aku tau jika rindu hendak menyapa
Namun, apalah daya
Aku tak tau rindu tergeletak dimana
Wahai.....
Jika kerinduan adalah syahadat cinta
Aku berharap rindu tak salah menyapa
Allah jika langkahku patah dipersimpangan
Lantas, bagaimana kukayuh perahu RINDU
Terimakasih telah mampir ke beranda mimpiku.


Assalamu alaikum
Selamat malam
Selama menikmati malam yang dingin
Karena hujan
Dan selamat menjalani rutinitas yang telah teragendakan
Selamat malam
Selamat bermalam dengan rintik hujan
Selamat menikmati sapaan dingin
Selamat malam
Teruntuk sahabatku
Sekaligus penyemangat dalam lengahnya semangatku
Saudara seperjuanganku
Maaf kan kami
Yang mengaku sahabatmu
Namu tak mengucapkan selamat ulang tahun padamu
Atau sekedar singgah di berandamu
Untuk mengucapkan Miladul mubarok
Maafkan kami yang mengaku sahabatmu
Yang kadang lalai dengan hari spesial dalam hidupmu
Maàfkan kami Ukhty
Diri ini mewakili semuanya
Mewakili saudari Zulfa Bielqish
Mewakili saudari Istii Layyinaah
Mewakili saudari Tukiyem Leurlyen
Mewakili saudari Ienk GhayaTa
Mewakili saudari Aisyah
Maaf tak bisa memberikan kado terindah untukmu
Apalagi sebuah bingkisan mahal yang begitu spesial bagimu
Maafkan kami sayang
Doa kami selalu mengiringi langkahmu
Suksess selalu
Dan ingat jangan lupa tersenyum
Semoga engkau menjadi sosok khodijah era 21 sayang
Yang tak kalah dengan khodijah dizaman Nabi Muhammad
Salam dariku Senja Putihmu
Miladul mubarok yaaaa saudaraku yang cantik.

Salam buat sahabat2ku
Salam Rindu
Yang ingin ku tulis dilangit nan biru
Salam yang inginnkuceritakan lewat syairku
Salam untuk penyemangatku
Salam terima kasih dariku
Salam santun dari sahabatmu
Salam yang terukir merdu
Salam buat alekku
Istii Layyinah
Maaf jika aku terlalu sering mengerjaimu
Salam untuk partnerku
Zulfa Bulqiyah
Maaf jika aku sering bersikeras dengan pendapatku
Salam untuk sahabatku
Yang paling lucu
In'am
Aku rindu cerita2mu
Cerita yang terkadang membuat kami lupa
Kalau jam sudah menunjukkan jam satu
Salam untuk Firdausiah
Salam dariku
Tetap semangat yaaa
Jangan pernah merasa kalah
Karena mengalah bukan berarti kalah
Salam untuk sahabat satu kotaku
Isma Ayu Zakiya
Salam dariku sayang
Aku rindu ceritamu
Yang kadang membuatku lupa
Kalau besok ada ulangan
Salam untuk adekku
Noer Aisyah
Salam rindu sayang
Terus maju.
Jangan pernah mundur karena satu rintangan
Ku yaqin engkau bisa
Salam untuk sahabat BPL ku
Terimakasih semua
Telah memberi warna dalam hidupku
Terimaksih telah mengisi lembaran hidupku
Dengan berbagai cerita nan lucu
Terima kasih
Aku selalu merindukan kebersamaan kita
Aku rindu tawa dan canda kita
Aku rindu semua
Biarlah semua terlukis dengan nyata
Dan kan ku katakan pada dunia
Bahwa aku bangga punya sahabat seperti kalian
Tetap maju menuju cita cita kita bersama

Katakan
Katakan pada angin
Tentang keluhmu
Tentang gelisah
yang kian membuat resah
Katakan
Katakanlah pada angin tentang rasamu
Agar iya sampaikan pada ombak yang menderu
Dan biarlah semua terlukis dengan nyata
Dalam oretan sastra
Yang seakan penuh luka
Namun nyatanya.
Tak sedikitpun ada dusta
Apa lagi sengsara.

Mimpi itu sudah satu tahun yang lalu.
Dan entah mengapa, 
Kemarin sebelum liburanpun 
Aku bermimpi hal yang sama
semoga esok kita bisa bersama sama
ziaroh ke makam Rosulullah
Thowaf bersama.


Ibu....
Andai engkau masih disisi
Aku rela engkau mengambil kebahagiaan ku
Agar kau tak bersedih
Aku rela kau mengambil kesehatan ku
Agar tak ku lihat kau sakit
Aku rela engkau mengambil tenagak
Agar kau tak pernah letih.
Dan kini aku hanya bisa rindu padamu ibu

#akurindu belaianmu

Menyalami sapaan rindu yang kian bertahta
Maafkan aku karena tak mampu menghapus rindu ini.
Dan terima Kasih atas rindu yang kau ajarkan padaku
Aku berharap semua Indah pada waktunya
Salam rinduku 21_40