Pendidikan Islam,
Sistem Terakreditasi dari Langit
ISLAM merupakan agama yang
sempurna. Agama yang mengatur segala aspek kehidupan. Salah satunya dalam hal
pendidikan. Pendidikan dalam Islam merupakan kebutuhan dasar sebagaimana
kebutuhan terhadap makan, minum, pakaian, rumah, kesehatan, dan sebagainya.
Negara wajib menjamin pendidikan yang bermutu bagi seluruh warga negara hingga
perguruan tinggi dengan fasilitas sebaik mungkin.
Dalam Islam, negara wajib menyediakan pendidikan murah atau
bebas biaya kepada warga negaranya, baik Muslim maupun non-Muslim, agar mereka
bisa menjalankan kewajibannya atau memenuhi kebutuhan primer mereka, yaitu
pendidikan. Rasulullah saw. bersabda:
Imam (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai
pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya (HR al-Bukhari dan Muslim).
Dalam Islam, Sistem pendidikan didasarkan pada aqidah Islam,
yang mengharuskan tujuan, kurikulum, materi dan metode yang digunakan semua
merujuk pada pemikiran dan konsep yang terpancar dari aqidah Islam.
Tujuan pendidikan dalam Islam ialah untuk membentuk
kepribadian islami (syakhshiyah islamiyah) setiap Muslim serta membekali
dirinya dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan.
Secara struktural, kurikulum pendidikan dalam Islam
dijabarkan ke dalam tiga komponen materi pokok:
(1) pembentukan kepribadian Islam;
(2) penguasaan tsaqafah Islam;
(3) dan penguasaan ilmu kehidupan (iptek, keahlian dan
keterampilan).
Riilnya tidak akan ada pemisahan antara kampus umum dan
kampus Agama Islam sebagaimana sekarang semua anak bangsa dididik menjadi
intelektual faqih fiddien dan ulama sekaligus ilmuwan.
Kejayaan pendidikan Islam tidak hanya menghasilkan
cendekiawan di bidang agama namun juga cendekiawan di bidang sains. Di
antaranya adalah Ibnu Sina yang dikenal di kalangan ilmuwan Barat sebagai
Avicenna. Karyanya yang sangat terkenal, Al-Qanun fi ath-Thibb, yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris The Canon of Medicine, merupakan rujukan
di bidang kedokteran dunia selama berabad-abad. Tidak hanya itu, masih ada
ratusan ilmuwan Muslim lainnya seperti al-Farabi, al-Battani, ar-Razi, Abu Nasr
Mansur, dan sebagainya.
Keberhasilan umat Islam dalam memimpin dunia melalui
kejayaan pendidikan seperti yang dipaparkan di atas tentu tidak dapat dipisahkan
dari institusi yang memayunginya saat itu, yakni Khilafah Islam. Tidak mungkin
lahir sejarah emas pendidikan dan keilmuan sebagaimana terpapar di atas tanpa
adanya dukungan sarana dan prasarana yang disediakan oleh negara Khilafah saat
itu. Karena itulah fungsi negara sesungguhnya, dalam mengadakan pendidikan bagi
rakyat yaitu dalam hal pembiayaan dan penyusunan kurikulum.
Pendidikan tidak akan terlepas dari sistem ekonomi dan
kebijakan politik yang diberlakukan di negara tersebut. Jika dibandingkan
dengan sekarang, tentu jauh berbeda, dimana pembiayaan dari negara sangat minim
bahkan terkesan terkomersialkan, serta kurikulum yang sering
dilakukanpergantian terkesan coba – coba.
Semua catatan emas kejayaan pendidikan di atas semakin
membuktikan bahwa kunci kejayaan umat Islam adalah penerapan syariah secara
kaffah. Dimana aturannya telah terakreditasi oleh Sang pencipta alam semesta.
[]
comment 0 komentar